- Instagram/@manchesterunited
VIVA – Harry Maguire sudah resmi menjadi milik Manchester United. Bek berusia 26 tahun ini diboyong Setan Merah dari Leicester City dengan dana tebusan tinggi. Tak ayal, saat ini Maguire juga sah menyandang status bek paling mahal di dunia.
Menurut laporan Sky Sports, MU harus merogoh kocek sedalam 80 juta Poundsterling, atau setara dengan Rp1,4 triliun, untuk bisa mendapatkan tanda tangan mantan defender Sheffield United itu.
Nilai transfer Maguire melewati catatan paling mahal sebelumnya, saat Liverpool mendatangkan Virgil van Dijk dari Southampton awal musim 2017/2018. Saat itu, pemain belakang berpaspor Belanda ditebus Liverpool dengan dana sebesar 75 juta Poundsterling, atau senilai dengan Rp1,3 triliun.
Dengan predikat yang disandangnya saat ini, Maguire jelas harus bisa menunjukkan performa terbaiknya. Mundurnya prestasi MU dalam kurun waktu enam musim terakhir, membuat sejumlah fans menuntut Maguire bisa menyamai apa yang pernah dilakukan Rio Ferdinand. Seperti diketahui, mantan bek MU itu pernah punya titel yang sama dengan Maguire sebagai bek termahal dunia.
Tujuh belas tahun lalu, Ferdinand lebih dulu menyandang titel bek termahal dunia saat digaet MU dari Leeds United. Saat itu, MU meminang Ferdinand dengan mahar sebesar 30 juta Poudsterling, atau senilai dengan Rp521,2 miliar dalam kurs saat ini.
Dengan status itu, Ferdinand bisa membuktikan bahwa MU tak salah memboyongnya dengan harga tinggi. Ferdinand langsung tune in dan memegang perang sentral di sektor pertahanan.
Dua belas musim membela panji Manchester Merah, Ferdinand ikut mengantar MU meraih enam gelar Premier League, dua gelar Piala Liga Inggris, empat gelar Community Shield, satu gelar Liga Champions, dan satu gelar Piala Dunia Klub. Total, Ferdinand tampil dalam 455 pertandingan dan mencetak delapan gol di semua ajang sepanjang kariernya bersama MU. (ase)
Arsenal Tidak Akan Juara Premier League
Arsenal tidak akan juara Premier League musim ini. Itulah prediksi mantan pemain Manchester United, Rio Ferdinand, dan kemudian jadi bahan perbincangan di media sosial.
