Era Guardiola, ManCity Telah Habiskan Rp7 Triliun untuk Datangkan Bek
- The Sun
VIVA – Manchester City resmi mendapatkan Ruben Dias dari Benfica. Dengan begitu, Pep Guardiola sudah menghabiskan total 400 juta poundsterling (Rp7,6 triliun) untuk membeli 9 pemain bertahan dalam rentang waktu 4 tahun.
Ruben Dias menjadi bek terakhir yang didatangkan dengan harga fantastis 62 juta poundsterling plus bonus. Meskipun, di sisi lain City juga menjual salah satu beknya, Nicolas Otamendi, ke Benfica dengan harga 15 juta pounds.
Dias bukan satu-satunya bek yang dibeli ManCity pada bursa transfer musim panas ini. Sebelumnya, The Citizens sudah membeli Nathan Ake dengan harga 41 juta poundsterling. Harga yang cukup mahal untuk seorang bek yang bermain di tim yang terdegradasi musim lalu.
Baca Juga: ManCity Datangkan Bek Titisan Vincent Kompany Seharga Rp1,2 Triliun
Saking mahalnya, Guardiola membuat ManCity masuk ke dalam tujuh besar pembelian bek termahal di Premier League. Sebab, lima diantaranya merupakan pembelian dilakukan era Guardiola.
Setelah menghabiskan lebih dari Rp7,6 triliun untuk membeli pemain bertahan, Guardiola masih belum bisa membawa City meraih target utamanya, juara Liga Champions. Padahal, gelar itu adalah target utama Guardiola.
Melansir Transfermarkt, berikut bek yang direkrut oleh Guardiola selama menjabat sebagai manajer Manchester City:
2016 – John Stones dari Everton (47,5 juta poundsterling)
2017 – Kyle Walker dari Tottenham (50 juta poundsterling)
2017 – Benjamin Mendy dari AS Monaco (52 juta poundsterling)
2018 – Aymeric Laporte dari Athletic Bilbao (57 juta poundsterling)
2019 – Danilo dari Real Madrid (26,5 juta
poundsterling)
2019 – Joao Cancelo dari Juventus (60 juta poundsterling)
2020 – Nathan Ake (41 juta poundsterling)
2020 – Ruben Dias (65 juta poundsterling)
Ngambek saat Ditarik Keluar, Erling Haaland Disemprot Legenda MU: Anak Manja!
Legenda Manchester United Roy Keane menyebut striker Manchester City Erling Haaland sebagai "si anak manja" menyusul sikap temperamental pemain asal Norwegia itu
