Keluarga Glazer Siap Lepas Manchester United Seharga Rp64 Triliun

Keluarga Glazer
Sumber :
  • Instagram: gianboni14

VIVA Bola - Pemilik Manchester United, Keluarga Glazer siap menjual MU jika ada pengusaha yang membayar sebesar 3,75 miliar poundsterling atau setara dengan Rp64 triliun, Senin 5 September 2022.

Bruno Fernandes Bicara Masa Depannya Bersama Manchester United

Keluarga Glazer telah menghadapi banyak protes dari penggemar Manchester United pada musim ini. Pasalnya semenjak MU dipegang oleh pengusaha asal Amerika Serikat tersebut prestasi klub sangat menurun.

Selain itu juga, Manchester United memiliki hutang sebesar 600 juta poundsterling atau setara dengan Rp10 triliun ditambah fasilitas Old Trafford termasuk tempat latihan sudah banyak yang rusak dan belum diperbaiki.

Ten Hag Mulai Tak Percaya Diri, Apa Kurangnya Manchester United?

Protes fans MU kepada Malcolm Glazer.

Photo :
  • Mirror

Sebelum hadirnya Erik Ten Ga ke Old Trafford. Para penggemar Manchester United sudah melakukan aksi protes kepada keluarga Glazer untuk segera angkat kaki dari MU dan menjualnya kepada pengusaha lain.

Legenda Manchester United Ikut Buka Suara Soal Timnas Indonesia, Shin Tae-yong Disebut Sukses

Seperti dilansir dari Daily Mail. Keluarga Glazer telah menetapkan harga sebesar Rp64 triliun bagi calon pembeli yang ingin memiliki Manchester United. Dana tersebut, tampaknya akan sulit dijangkau untuk seorang pengusaha manapun.

Hal yang paling memungkinkan jika ada yang tertarik untuk membeli Manchester United adalah pengusaha dari Dubai, Uni Emirat Arab dan Arab Saudi. Bagaimana tidak, negara-negara tersebut telah memiliki klub-klub besar Eropa seperti Manchester City, PSG dan Newcastle United.

Markas Manchester United, Old Trafford

Photo :
  • Zimbio.com

Para ketiga pemilik klub telah melihat peluang untuk mengembangkan bisnisnya ketika sumber daya minyak sudah habis maka para pemilik klub masih memiliki pegangan di bidang olahraga.

Selain itu juga, para pengusaha asal Dubai atau Uni Emirat Arab selalu royal dalam mengeluarkan dana hanya untuk mendatangkan pemain-pemain yang berkualitas untuk memperkuat klubnya. Hal itu pun akan menjadi daya tarik para sponsor.

Namun seperti dilansir dari Metro.co.uk. Ketiga negara tersebut memiliki catatan buruk tentang hak asasi manusia terutama hak perempuan. Selain itu juga, negara-negara tersebut selalu dituduh memiliki kepentingan dengan membeli klub sepak bola sebagai mencari reputasi di panggung Internasional.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya