- instagram @declanrice
VIVA – Declan Rice terbuka tentang tekanan yang dia rasakan setelah Arsenal mengamankan jasanya dari West Ham dengan biaya sebesar 105 juta poundsterling, menjadikannya pemain termahal di klub.
Gelandang Inggris ini mengaku awalnya merasa gugup seputar jumlah transfer yang besar, tetapi sejak itu mengalihkan fokusnya hanya pada permainannya.
Declan Rice Resmi ke Arsenal
- Twitter: Arsenal FC
Berkaca pada transfer tersebut, Rice mengungkapkan kekhawatiran awalnya karena harganya yang mahal, dan mengakui respons alami manusia saat diperoleh dengan harga yang sangat mahal. Dia mengaitkan penilaian tersebut dengan penampilannya di West Ham, dan memahami beban yang ditimbulkannya.
Berbicara dengan The Times sebelum kualifikasi Euro 2024 Inggris, Rice berkata jika dirinya gugup karena label harganya. Meski begitu, ia ingin menjadi diri sendiri.
“Ketika transfer dilakukan, saya sangat gugup karena label harganya. Tapi itu karena apa yang telah saya lakukan di West Ham, apa yang mereka hargai terhadap saya. Ketika saya menandatangani kontrak dengan Arsenal, saya pikir saya hanya perlu menjadi Declan Rice, menjadi diri saya sendiri, tidak menjadi berbeda, semuanya akan berjalan lancer,” ujarnya dikutip dari Pain in the Arsenal, Selasa, 21 November 2023.
Meski dibanderol dengan harga yang mahal, Rice menekankan untuk fokus hanya pada permainannya dan mempertahankan identitasnya. Pekan-pekan awalnya di Arsenal penuh tantangan, beradaptasi dengan lingkungan baru, namun kini ia merasa tenang dan memprioritaskan penampilannya dibandingkan biaya transfer.
“Kalau soal harga, saya tidak terlalu memikirkannya, saya hanya memainkan permainan dan mencoba bermain sebaik mungkin,” kata Rice.
Declan Rice
- instagram @declanrice
Menyadari tekanan yang terkait dengan biaya besar tersebut, Rice bertekad untuk segera membuktikan kemampuannya dan membayar kembali investasi Arsenal padanya.
“Saya ingin segera membayar kembali klub, ada harapan untuk dibeli dengan uang sebanyak itu. Saya perlu membuktikan mengapa saya bisa pergi ke sana dan mengubah keadaan,” ujarnya.
Memahami tantangan dalam menyesuaikan diri dengan langkah signifikan tersebut, Rice menyamakan pengalaman Jack Grealish dan menyoroti aspek mental yang dihadapi para pemain ketika menghadapi beban label harga yang tinggi.
“Itu 100 juta poundsterling, itu uang yang banyak. Saya bisa mengerti mengapa Jack kesulitan pada awalnya secara mental. Dia adalah pesepakbola senilai 100 juta poundsterling tetapi karena dia tidak sering bermain, itu mungkin sedikit berbeda baginya. Sekarang dia terbang dan hal yang sama terjadi pada saya,” pungkasnya.
