Italia Dihantam Corona, Roberto Mancini Kirim Pesan Kemanusiaan

Mantan manajer Manchester City, Roberto Mancini.
Sumber :
  • www.instagram.com/mrmancini10

VIVA – Penundaan gelaran Piala Eropa 2020 menjadi tahun 2021 mendatang kini mendapat mulai memunculkan tanggapan. Keputusan UEFA yang memilih menunda ajang sepakbola bergengsi benua biru itu pun ditanggapi beragam oleh sejumlah pihak.

AC Milan Vs Inter, Inzaghi: Derby Ini Kurang Spektakuler

Dan salah satu yang sebenarnya kecewa dengan penundaan tersebut adalah pelatih timnas Italia, Roberto Mancini.

Eks manajer Manchester City itu mengaku awalnya cukup optimistis menjadikan Piala Eropa 2020 sebagai momentum bangkit Italia usai Negeri Pizza itu babak belur dihantam virus corona.

Jose Mourinho Saksikan Kemenangan AS Roma dari Bus

Namun akhirnya UEFA membuat keputusan menunda Piala Eropa hingga 2021, sedangkan semua kompetisi dan laga UEFA lainnya untuk klub dan tim nasional telah ditunda hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Baca juga: Merinding, Kisah Mencekam Istri Kapten PSG Lolos dari Virus Corona

AS Roma Susah Payah Habisi 10 Pemain Spezia

Sebelumnya, Mancini bahkan telah berbicara dengan para pemain sebagai bagian dari persiapannya laga persahabatan Italia yang dijadwalkan melawan Inggris dan Jerman di bulan Maret ini.

Tetapi dengan wabah virus corona membantai Italia sangat telak, maka Mancini pun kini fokusnya sekarang yakni membantu mereka yang membutuhkan, dengan jumlah kematian mencapai 5000 jiwa.

"Dalam beberapa minggu terakhir saya memanggil beberapa pemain saya, terutama mereka yang cedera dan yang ragu. Saya mulai menatap laga persahabatan kontra Inggris dan Jerman dan saya mulai menyiapkan Euro 2020," ungkap Mancini kepada Gazzetta dello Sport.

Italia

“Saya harus mengakui bahwa saya merasa kecewa ketika diumumkan (bahwa Piala Eropa 2020 ditunda). Film konvoi militer yang mengambil peti mati dari Bergamo adalah pukulan di wajah, gambar yang paling sulit dan paling mencolok,” tambah Mancini.

“Tidak ada yang siap untuk bencana mengerikan ini. Untuk berpikir bahwa orang sedang sekarat karena kekurangan tempat tidur dan alat bantu pernapasan. Dan saya katakan itu sebagai warga negara biasa, bukan sebagai seseorang yang memiliki peran simbolis di Italia,” ujar Mancini.

“Saya bahkan tidak pernah berpikir untuk meninggalkan Italia, karena saya merasa aman di sini dan petugas medis kami melakukan pekerjaan heroik. Saya ingin merasa dekat dengan mereka yang berada dalam kesulitan,” jelas eks pelatih Lazio dan Inter Milan itu.

Mancini mengatakan dia berbesar hati dengan aksi dan semangat solidaritas di antara warga Italia yang dibagikan secara luas di media sosial, di mana video komunitas yang secara spontan menyanyikan lagu dari balkon mereka telah menjadi populer.

"Saya sangat menyukainya. Ini ciri Italia yang paling otentik. Itu mewakili kita,” kata Mancini.

“Kitalah yang memberikan yang terbaik dalam situasi sulit, ketika kita memeluk, membantu, dan menggerakkan seluruh kemanusiaan kita. Orang-orang ini, setelah begitu banyak rasa sakit dan ketakutan, akan pantas Piala Eropa untuk terganggu dan mulai lagi," tegas Mancini.

Baca juga:

Gokil, Messi Punya 'Butik' Pribadi Tampung Jersey Koleksinya

Mati Gaya di Karantina, Maskot Arsenal Malah Sibuk Nyetrika

Pemain Atalanta, Ruslan Malinovskyi

Dampak Psikologis Perang Rusia-Ukraina kepada Pemain Atalanta

Perang Rusia-Ukraina memberi pengaruh kepada mental pemain Atalanta. Di dalam tim ada pemain dari dua negara tersebut.

img_title
VIVA.co.id
10 Maret 2022