Mohamed Salah: Andai Mati Hari Ini, Saya Sudah Banyak Capaian

Bintang Liverpool, Mohamed Salah.
Sumber :
  • Twitter/@premierleague

VIVA – Mohamed Salah bercerita mengenai perjuangan dia sejak awal merintis karier sepakbola. Sampai akhirnya nama terus berkibar bersama Liverpool.

Jurgen Klopp Ungkap Rahasia Kebangkitan Mohamed Salah! Liverpool Siap Menggebrak Persaingan Gelar

Salah merupakan salah satu bakat besar yang kini jadi andalan Timnas Mesir. Dia menjadi contoh anak muda di sana bagaimana untuk bisa terus berjuang menggapai mimpi.

"Salah satu tujuan hidup saya adalah meyakinkan orang tentang kemampuan mereka untuk mencapai apa yang diinginkan," kata Salah, dikutip dari DMC.

5 Pemain Bintang Sepakbola Muslim Eropa yang Rajin Ibadah dan Hafal Al-Quran

Naik ke tim senior bersama El Mokawloon pada 2012, Salah kemudian direkrut oleh FC Basel asal Swiss. Dia mengaku ketika itu prosesnya tidak mudah.

Ketika tawaran itu datang, Salah sama sekali tidak bisa berbicara dalam bahasa Inggris. Inilah yang jadi tantangannya dalam berkomunikasi.

Berkah Ramadhan untuk Ramadhan Sananta, Jumlah Golnya Lampaui Lionel Messi!

Sempat muncul keinginan untuk pulang ke Mesir. Tapi dia tak mau menyerah begitu saja dan terus berjuang. Setahun berselang, Chelsea membelinya.

Bomber Liverpool, Mohamed Salah

Photo :
  • Twitter/@LFC

Dari sana Salah sempat berpindah klub dengan status pinjaman. Akhirnya dia menemukan ritme permainan terbaik bersama AS Roma.

"Saya sudah mengincar ini sejak pergi ke Swiss. Hidup itu tidak mudah karena saya tidak bisa berbicara bahasa Inggris," tuturnya.

"Saya bertanya kepada diri sendiri, apakah layak kembali ke Mesir, seperti semua orang yang pergi dan tidak mencapai apa-apa. Atau lebih baik bertahan dan berhasil," imbuh Salah.

Dan sejak berlabuh ke Liverpool pada 2017, Salah menjadi nama besar di dunia. Dia adalah salah satu favorit yang layak dianugerahi pemain terbaik.

Banyak capaian yang dia peroleh bersama Liverpool. Dia menyadari hal tersebut, dan sangat senang bisa mendapatkannya.

"Saya mulai fokus pada hal-hal seperti pengembangan kepribadian untuk melihat apakah bakat saja sudah cukup untuk menjadi sukses. Atau saya perlu memperbaiki psikologis," ujar Salah.

"Jika saya bertanya 6-7 tahun yang lalu di Mesir, apakah kami memiliki pemain yang mampu bersaing dengan yang terbaik di dunia, semua orang akan menjawab tidak. Sekarang semuanya berbeda."

"Ini adalah tujuan utama saya dalam hidup. Jika saya mati hari ini, saya akan tahu bahwa saya telah mencapai banyak dari apa yang saya cita-citakan."

Mohamed Salah saat Liverpool vs Sparta Praha

Liverpool Tersingkir dari Liga Europa Saat Bayer Leverkusen Melaju ke Semifinal

Manajer Liverpool Jurgen Klopp tidak mengeluh ketika timnya tersingkir dari Liga Europa pada 18 April, setelah kemenangan 1-0 di Atalanta yang tidak cukup untuk membalikk

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024