- vstory
VIVA – Dua pria asal Ukraina menggunakan kuis online untuk memikat lebih dari 60 ribu pengguna Facebook. Keduanya digugat Facebook karena membuat pengguna memasang aplikasi eksistensi, untuk bisa melihat data profil dan daftar teman pengguna.
Dilansir melalui situs Economic Times, Minggu, 10 Maret 2019, Andrey Gorbachov dan Gleb Sluchevsky diduga menggunakan eksistensi browser untuk menayangkan iklan ke feed berita Facebook. Dalam gugatannya pada Jumat, 8 Maret 2019 lalu, perusahaan menuduh pengusaha yang berbasis di Kiev, Ukraina, itu melanggar undang-undang antiperetasan Califonia dan federal.
Mereka dituntut karena telah melakukan penipuan dan melanggar persyaratan layanan Facebook. Mereka juga dianggap menargetkan korban berbahasa Rusia. Perusahaan menulis, ekstensi berbahaya dirancang untuk mengorek informasi dan menyuntikkan iklan yang tidak sah ketika pengguna mengunjungi Facebook atau situs lain.
Kedua hacker diketahui berafiliasi dengan perusahaan Web Sun Group. Ada 63 ribu lebih browser berbahaya yang digunakan oleh pengguna. Kerugian perusahaan mencapai lebih dari US$75 ribu atau sekitar Rp1 miliar.
Atas kejadian ini, CEO Facebook, Mark Zuckerberg, mengunggah sebuah catatan. Isinya menguraikan tentang visi raksasa media sosial yang lebih privasi.
"Saya percaya kita harus bekerja menuju dunia di mana orang dapat berbicara secara pribadi dan hidup bebas, karena mengetahui informasi tentang dirinya hanya dapat dilihat oleh orang-orang tertentu saja," tulisnya.