Menkominfo: Kasih Stempel Hoax Harus Hati-hati

Aksi kampanye anti-hoax di Jakarta beberapa waktu lalu.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma

VIVA – Maraknya informasi palsu atau hoax di dunia maya membuat sejumlah pihak mendirikan platform pengecekan fakta sendiri.

Sambil Tahan Tangis, Sarwendah: Kalian Coba di Posisi Saya

Salah satunya Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan stophoaks.id. Namun, untuk memerangi hoax tidak bisa dilakukan sendiri dan perlu berhati-hati.

"Kasih stempel hoax oleh Kominfo harus hati-hati, karena harus melakukan validasi dan pengecekan ulang. Jangan sampai nanti faktanya berbeda," kata Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, di Rakernas Asosiasi Media Siber Indonesia di Jakarta, Jumat 1 Maret 2019.

Sempat Ungkap Kliniknya Kemalingan Ternyata Hoax, dr. Richard Lee Dilaporkan ke Polisi

Selain Kominfo, Asosiasi Media Siber Indonesia atau AMSI juga memiliki cekfakta.com. Dengan makin banyaknya platform yang ada, Rudiantara mengatakan semakin baik karena makin banyak yang diketahui masyarakat mengenai hoax.

Menurutnya, berita bohong harus dilawan dan tidak boleh menyerah apalagi karakteristiknya sering bertumbuh dari waktu ke waktu.

Terpopuler: Hoax soal Guinea dan Doping Uzbekistan

"Hoax harus dilawan terus. Karena, menemukan hoax 10, misalnya, yang muncul lebih banyak. Jadi tidak boleh menyerah dengan bertebarnya hoax," ungkapnya.

Rudiantara juga memberi masukkan untuk platform pengecekan fakta supaya bisa dilakukan bersama.

Ia menginginkan ide itu bisa dilakukan secepatnya. Namun, pada praktiknya bisa didiskusikan oleh semua pihak, misalnya dengan mengatur alur temuan hoax. (ann)

Gelandang Timnas Indonesia U-23, Marselino Ferdinan

Timnas Indonesia Lolos Olimpiade 2024 karena Guinea Didiskualifikasi, Benarkah?

Cuplikan video Timnas Indonesia U-23 dinarasikan lolos ke Olimpiade Paris 2024 karena Timnas Guinea didiskualifikasi viral di media sosial. 

img_title
VIVA.co.id
16 Mei 2024