Logo DW

Banyak yang Percaya jika COVID-19 adalah Senjata Biologi

Ilustrasi tentara inspeksi senjata biologi.
Ilustrasi tentara inspeksi senjata biologi.
Sumber :
  • Defence Connect

Namun, membuktikan kekonyolan teori ini tak membutuhkan banyak perkakas di luar logika yang ketat. Kalau COVID-19 memang merupakan senjata biologis, mengapa merekayasa senjata yang akan melumpuhkan perekonomian seisi dunia?

Teori konspirasi COVID-19 selalu berawal dan berakhir dengan ada pihak yang diuntungkan di balik wabah. Hanya saja, sangat sulit, kalau tak mau bilang mustahil, untuk memperkirakan keuntungan yang bakal didapat dari pandemi yang menciptakan ketidakpastian global.

Negara-negara kehilangan pendapatannya. Pemerintahan terancam terguling. Bisnis-bisnis kembang-kempis dan menagih stimulus dari negara agar dapat bertahan hidup.

Tentu saja, pertanyaan emasnya bukan apakah argumentasi para advokat teori konspirasi ini logis atau tidak. Pertanyaannya dimulai dengan mengapa.

Mengapa orang-orang ini begitu menggebu-gebu membenarkan teori yang compang-camping dan menceramahkannya ke segala penjuru? Mengapa COVID-19 harus dimaknai sebagai bikinan satu-dua persekongkolan jahat haus keuntungan alih-alih akibat menyantap satwa liar di Wuhan?

Satu hal yang bisa dikatakan ialah peristiwa memakan satwa liar merupakan kebetulan yang tak mudah dipersalahkan. Di sisi lain, pihak yang mengeruk keuntungan di atas penderitaan orang lain, betapa pun fiktifnya, dapat dikecam habis-habisan.

Adanya pihak antagonis yang jelas menjadikan pandemi suatu pengalaman yang lebih berbentuk, memiliki biang keladi sebagai objek pelampiasan emosi, serta tak sekadar serangkaian peristiwa acak tak bermakna.