Logo ABC

Curhat Ilmuwan Indonesia Hadapi Hoax, Kadang-kadang Capek juga

Peneliti meriset pembuatan vaksin Merah Putih di salah satu laboratorium PT Bio Farma (Persero), Bandung, Jawa Barat, Rabu (12/8/2020).
Peneliti meriset pembuatan vaksin Merah Putih di salah satu laboratorium PT Bio Farma (Persero), Bandung, Jawa Barat, Rabu (12/8/2020).
Sumber :
  • abc

Belum lagi ilmuwan juga masih harus berhadapan dengan hoax dan informasi yang beredar melalui media sosial atau aplikasi percakapan.

Hoax dan informasi yang salah soal COVID-19 telah diakui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang menyebutkan ribuan hoax muncul di berbagai platform jejaring sosial.

Awal bulan lalu, Kominfo mengatakan pihaknya telah mencatat 1.402 hoax mengenai COVID-19 sejak 23 Januari 2020 sampai 1 Februari 2021.

"Yang paling banyak broadcast message di beberapa grup, mulai dari group keluarga sampai grup dosen, yang sumbernya tidak jelas, mencomot informasi dari mana-mana," kata Ilham menanggapi soal hoax.

"Misalnya pembenaran konspiratif, oh [kebijakan pembatasan] ini sebenarnya hanya untuk mengendalikan orang supaya enggak protes ke pemerintah, atau soal hoax vaksinasi dengan metode penanaman chip."

Beberapa kali Ilham mengaku berusaha memerangi informasi yang salah dan hoax yang diperolehnya di beberapa grup.

"Tapi lama-lama kadang ya capek juga, karena bahkan misalnya budaya share dan forward yang sangat cepat itu datang dari orang-orang yang katakanlah lebih senior, atau ya sedih juga karena ini orangtua atau keluarga sendiri" cerita Ilham.

Rodri Tanoto, ilmuwan yang berkecimpung di bidang biostatistik, riset klinis, dan pengobatan darurat jebolan University College London, Inggris sependapat dengan Ilham soal beratnya tanggung jawab ilmuwan.

Apalagi, menurut mantan Project Manager for Young Health Programme Indonesia di Yayasan Plan International Indonesia dan pengajar di Universitas Indonesia ini, tidak ada perubahan cara komunikasi pemerintah walaupun Menteri Kesehatan sudah berganti.

"Komunikasinya [situasi kita] aman, tenang, dan baik-baik saja, sehingga bisa ada pernyataan target 17 Agustus, atau target vaksinasi setahun, yang kita enggak tahu dasarnya apa."