Setor Sampah Plastik Bisa dapat Uang atau Emas

Pencemaran sampah plastik.
Sumber :
  • vstory

VIVA Tekno – Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat bahwa produksi sampah di Indonesia mencapai 68,5 juta ton pada 2021. Dari angka tersebut, sebesar 11,6 juta ton atau 17 persennya disumbang oleh sampah plastik.

Dilema Air Minum Dalam Kemasan

Laporan data produksi sampah plastik nasional 2021 juga menyebutkan bahwa tipe bahan plastik yang kerap ditemukan adalah Polyethylene Terephthalate (PET). Bahan tersebut merupakan kemasan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) sekali pakai.

Artinya, polusi sampah plastik AMDK masih jadi masalah yang belum teratasi di tanah air. Lembaga riset AC Nielsen mendapati bahwa produk AMDK menyumbang 328.117 ton dari 11,6 juta ton sampah plastik sepanjang 2021.

Dua Sisi Sampah Plastik, Ramah Kantong tapi Tidak untuk Kesehatan

Kondisi tersebut diperparah dengan minimnya tingkat pengumpulan sampah plastik dan daur ulang di Indonesia. Data Asosiasi Produsen Air Minum Kemasan Nasional (Asparminas) menyebutkan bahwa penjualan galon sekali pakai mengalami peningkatan menjadi delapan persen pada awal 2023.

Apabila produsen memproduksi 100 juta galon per hari, maka dengan peningkatan konsumsi yang terjadi sudah ada 8 juta sampah galon sekali pakai per hari.

Upaya Mahasiswa Kurangi Sampah Plastik, Kompak Lakukan Ini

Artinya, potensi pencemaran lingkungan yang diakibatkan galon sekali pakai juga akan meningkat seiring dengan jumlah produksi mereka karena tidak bisa dibarengi dengan angka kolektif sampah.

Terlebih galon sekali pakai muncul dalam ukuran yang lebih kecil dari galon isi ulang sekitar 5 hingga 15 liter untuk ukuran paling besar.

Air kemasan galon guna ulang.

Photo :
  • Istimewa

Data statistik menunjukkan jenis sampah plastik menduduki peringkat kedua sebesar 5,4 juta ton per tahun atau 14 persen dari total produksi sampah Indonesia. Oleh karena itu, mahasiswa pencinta alam Universitas Budi Luhur menggelar aksi menolak penggunaan galon sekali pakai yang sudah memberikan dampak buruk terhadap lingkungan.

Ketua Makopala Universitas Budi Luhur, Yoga, mengklaim jika kesadaran para mahasiswa di Universitas Budi Luhur untuk tidak menggunakan kemasan plastik atau galon sekali pakai mulai tercipta.

"Sekarang sudah banyak kawan mahasiswa yang membawa tumbler dari rumah. Apalagi pihak kampus juga telah menyediakan beberapa dispenser air galon guna ulang yang bisa dimanfaatkan para mahasiswa untuk mengisi ulang air minumnya saat sudah habis," kata dia, Selasa, 13 Juni 2023.

Yoga mengaku keberadaan bank sampah di kawasan Universitas Budi Luhur juga menjadi penyemangat bagi para mahasiswa untuk dengan sadar mengumpulkan sampah-sampah plastik sekali pakai dan menyetorkannya ke bank sampah. "Setiap sampah plastik yang disetorkan para mahasiswa itu ada harganya. Bisa berupa uang dan juga emas," tuturnya.

Relawan Bank Sampah Universitas Budi Luhur, Muhammad Rafli, mengatakan sampah-sampah plastik sekali pakai yang disetorkan para mahasiswa akan dikelola menjadi barang-barang bermanfaat.

"Mulai dari tas, dompet, gantungan kunci dan lain-lain. Setelah sampah plastik itu terkumpul, bank sampah akan mengolahnya menjadi kerajinan tangan untuk kemudian dijual," jelas Rafli.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya