Startup Lokal Bidik Peluang Bisnis Perawatan Kesehatan di Rumah

Ilustrasi kesehatan atau dokter.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA Tekno – Data Asian Development Bank (ADB) menyebutkan satu dari sepuluh penduduk Indonesia memiliki penyakit kronik yang membutuhkan perawatan jangka panjang di rumah (homecare).

Angin Segar untuk Startup Pemula

Prevalensi dari penyakit kronik seperti diabetes, stroke, kanker, gagal ginjal, ataupun infeksi pernapasan, meningkat 10 persen setiap tahunnya.

Sementara, sisi lain, kapasitas rumah sakit di Indonesia masih kewalahan dalam memberikan pelayanan medis yang bisa mendatangi pasien di rumah.

Sri Mulyani Bertemu Presiden ADB Bahas Transisi Energi hingga Pensiun Dini PLTU

Apalagi, rasio ketersediaan tempat tidur dibandingkan jumlah penduduk Indonesia masih berkisar di angka 1,21:1.000. Artinya, untuk seribu penduduk, hanya tersedia 1,21 tempat tidur di rumah sakit – angka ini merupakan yang terendah di Asia Tenggara.

Kunjungi Station F di Paris, Anindya Bakrie Ungkap Rencana Bangun Kampus Startup di IKN

Ilustrasi sektor kesehatan.

Photo :
  • Pixabay

Melihat kesenjangan ini, perusahaan rintisan yang fokus di bisnis teknologi kesehatan (startup healthtech) HealthPro hadir sebagai platform yang menyediakan tenaga medis profesional on-demand, baik untuk ditugaskan di rumah sakit untuk waktu tertentu maupun melayani panggilan perawatan ke rumah.

Kehadirannya bertujuan untuk membantu fasilitas kesehatan dan pasiennya untuk mengakses layanan kesehatan homecare yang berkualitas agar perawatan dan tingkat kesembuhan pasien bisa lebih optimal.

Selain itu, dengan database yang luas dan terkurasi, HealthPro membantu institusi kesehatan seperti RS, klinik, hingga puskesmas untuk memenuhi kebutuhan SDM sewaktu-waktu.

Dalam memformulasikan perawatan terbaik bagi pasien, HealthPro menggabungkan kecanggihan teknologi dengan wawasan profesional tenaga kesehatan.

"HealthPro memastikan setiap pasien menerima perawatan yang sesuai dengan kebutuhan mereka melalui pendekatan personalisasi yang komprehensif. Teknologi kami menganalisa data kesehatan pasien, dan menyusun rencana perawatan yang tepat," ungkap Rendy Alfuadi, Co-Founder dan CTPO Healthpro, Kamis, 23 November 2023.

Dalam waktu kurang dari satu tahun sejak pendiriannya, HealthPro konsisten mencatatkan pertumbuhan pendapatan positif hingga 35 persen dari bulan ke bulan.

Sejauh ini, ada lebih dari 7.000 tenaga medis profesional on-demand dalam database, yang terdiri dari dokter, perawat, fisioterapis, hingga bidan.

Ilustrasi/Petugas kesehatan

Photo :
  • Pixabay

Startup healthtech ini juga telah bekerja sama dengan 80 lembaga kesehatan dan melayani lebih dari ratusan kebutuhan shifting di rumah sakit dan seribu pasien yang membutuhkan homecare di wilayah Jabodetabek.

Ke depannya, HealthPro menetapkan target ambisius untuk terus memperluas jangkauan database hingga mencapai 50.000 tenaga kerja medis di seluruh Indonesia.

HealthPro berharap perpaduan teknologi dan sentuhan personal manusia bisa memberikan akses perawatan kesehatan yang lebih baik bagi siapa saja.

“Di HealthPro, proses verifikasi dan seleksi staf homecare adalah prosedur yang sangat ketat dan terstruktur. Setiap kandidat harus melewati serangkaian pemeriksaan latar belakang yang komprehensif, mulai dari verifikasi kualifikasi akademik, referensi kerja, dan sebagainya. Kami juga mengadakan wawancara mendalam untuk menilai kompetensi profesional, keterampilan interpersonal, hingga pengalaman kerja kandidat. Setelah terpilih, staf kami menjalani pelatihan berkala untuk memastikan mereka selalu up to date dengan standar perawatan terbaru,” jelas Rendy.

 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya