Mengungkap Jejak Sejarah Denim, dari Pekerjaan Berat hingga Mode Global

Jaket Denim
Sumber :
  • Instagram @amroriginal.id

VIVA LifestyleDenim adalah salah satu jenis kain yang paling dikenal di seluruh dunia. Dikenal karena ketahanannya yang luar biasa dan gaya kasual yang ikonik, denim telah menjadi bagian penting dari budaya dan mode.

Sosok Qin Huilan, Wanita 70 Tahun yang Jadi Bintang Catwalk di Paris Fashion Week

Namun, sedikit yang tahu bahwa sejarah denim memiliki akar yang kuat dalam industri pekerjaan dan perjuangan sosial. Mari kita melacak jejak sejarah denim dari awalnya hingga menjadi simbol mode global yang kita kenal hari ini, dihimpun dari berbagai sumber.

1. Asal Usul Nama Denim

Bukan Cuma Rancang Busana, IFPC Lahirkan Pengusaha Mode Muda Indonesia

Kata "denim" berasal dari bahasa Prancis "serge de Nîmes", yang berarti kain dari kota Nîmes di Prancis. Pada abad ke-17, kain ini menjadi terkenal karena ketahanan dan keawetan seratnya. Kain ini pertama kali digunakan untuk pakaian pekerja, terutama oleh pelaut dan petani, karena daya tahannya terhadap aktivitas keras dan cuaca ekstrem.

Berkembang Pesat, Modest Fashion Indonesia Sudah Pantas Jadi Kiblat Fesyen Dunia?

2. Levi Strauss dan Jeans

Pada pertengahan abad ke-19, seorang imigran Jerman bernama Levi Strauss pindah ke Amerika Serikat untuk menjalankan bisnis keluarganya yang bergerak dalam perdagangan kain. Dia bermitra dengan seorang penjahit bernama Jacob Davis untuk memperkenalkan penguat logam pada titik-titik stres pada pakaian pekerja, seperti kantong.

Ini membuat pakaian lebih tahan lama. Jeans pertama kali diciptakan melalui inovasi ini dan mendapatkan popularitas cepat di kalangan pekerja keras seperti penambang dan peternak.

3. Kehadiran Jeans dalam Budaya Populer

Jeans mulai mencuri perhatian masyarakat umum pada abad ke-20. Mereka muncul dalam film-film koboi Hollywood, dan pada tahun 1950-an, mereka menjadi simbol rebel tanpa sebab dalam budaya remaja. Jeans menjadi lebih populer setelah ikon mode seperti Marilyn Monroe dan James Dean tampil dalam pakaian denim mereka.

Fashion denim.

Photo :
  • Instagram @amroriginal.id

4. Era Denim Designer dan Kultur Punk

Pada tahun 1960-an dan 1970-an, era denim desainer dimulai. Merek-merek seperti Calvin Klein dan Gloria Vanderbilt mulai menciptakan jeans dengan potongan yang lebih modis dan gaya yang beragam. Pada tahun 1970-an, gerakan punk juga mempopulerkan pemakaian celana jeans robek-robek dan terlukis, memberikan dimensi baru pada cara orang memandang denim.

5. Denim Global

Pada tahun 1980-an dan 1990-an, denim menjadi tren global yang mendunia. Merek-merek seperti Levi's, Wrangler, dan Guess menjadi ikon mode. Jeans menjadi simbol budaya populer, dipakai oleh selebriti dan masyarakat umum di seluruh dunia. Pada saat yang sama, merek-merek desainer mewujudkan jeans dalam bentuk yang lebih mewah, menciptakan tren baru dalam industri mode.

6. Berkelanjutan dan Inovasi

Pada akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21, industri denim mulai sadar akan dampak lingkungan dari produksi massal dan pewarnaan kain. Inisiatif berkelanjutan seperti teknik pewarnaan yang lebih ramah lingkungan dan daur ulang denim bekas mulai berkembang. Perubahan ini mencerminkan kesadaran akan tanggung jawab sosial dan lingkungan dalam mode.

Jaket Denim

Photo :
  • Instagram @amroriginal.id

Seperti fashion yang lain, denim pun setiap waktunya selalu mengalami perubahan dan selalu mempunyai keunikan tersendiri. Di Indonesia, jeans masih begitu populer, utamanya karena bisa dikenakan di berbagai suasana.

Berbicara mengenai fashion yang terus berkembang, AMR Original hadir di Indonesia. Produk berkualitas dengan harga yang sangat terjangkau kini hadir di tengah-tengah Masyarakat. Ini adalah brand fashion lokal yang berawal dari di jaket denim.

Menurut Co-founder AMR Original, Lia Lorenza, brand-nya itu menjadi salah satu pelopor utama untuk viralnya jaket jeans bermotif menjadi tren dan keren. Bahan jeans mereka cukup tebal namun tidak kaku dan tidak berat saat digunakan, sehingga nyaman dipakai sehari hari.

"Produk kami juga memiliki banyak variasi, dari bordir, sablon, mutiara hingga painting. Sehingga kami nyakin produk kami dapat masuk di berbagai fashion style orang Indonesia yang berbeda beda," ujar Lia dalam keterangannya, Rabu, 9 Agustus 2023.

"Tujuan kami membangun AMR ingin membuktikan bahwa local brand juga bisa memiliki kualitas barang yg sama dengan barang luar negeri. Tentunya dengan harga yang enggak bikin kantong bolong," ucapnya

Untuk memperlihatkan kecintaan mereka terhadap Indonesia, brand lokal ini mengeluarkan beberapa koleksi Jaket 'Original Indonedia' di awal Agustus, yang tentunya untuk mturut memeriahkan perayaan HUT RI ke-78.

Jaket Denim

Photo :
  • Instagram @amroriginal.id

Desain yang dihadirkan juga diberi sentuhan Merah Putih yang artinya 'Tubuh dan Jiwa'.

"Kami berharap koleksi ini bisa membangun patriotisme masyarakat. Customer dapat mendapatkan produk AMR di marketplace kesayangan anda," tutup Lia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya