- Pixabay/Laleyla5
VIVA.co.id – Paparan sinar matahari yang terlalu lama pada kulit bisa menyebabkan masalah kulit yang parah. Masalah itu, mulai dari pigmentasi, kulit terbakar, dan yang lebih parah adalah kanker kulit.
Ahli dermatologi dr. Christie Anggana Harijani mengatakan, efek buruk inilah yang membuat kita wajib mengenakan sunscreen setiap hari. Minimal penggunaan sunscreen dengan SPF 30-40 atau paling tinggi 50.
"SPF 50 pada teorinya bisa tahan hingga 12 jam, tapi saya katakan itu kurang stabil. Yang terpenting adalah aplikasi berulang. Kalau aktivitas kita banyak di bawah sinar matahari, setiap tiga jam aplikasi biar didapat manfaatnya," kata Christie kepada VIVA.co.id.
Meski penggunaan sunscreen sering dikatakan bisa memberikan efek samping jerawat, tapi menggunakan sunscreen lebih penting untuk melindungi kulit dari sinar matahari. Christie mengatakan, sinar matahari bisa lebih berbahaya dari jerawat karena sinar matahari bisa langsung mengenai lapisan dermis.
"Ini merusak kolagen dan terjadi pigmentasi, kekenduran, juga paling bahaya kanker kulit," ujar Christie.
Jika sudah terjadi masalah pigmentasi pada kulit, Christie menambahkan, ada beberapa tindakan yang bisa dilakukan. Pertama adalah pemberian bleaching cream. Namun, jika pemakaian krim tidak banyak menolong, barulah digunakan teknologi laser.
Selain penggunaan sunscreen, efek buruk matahari juga bisa dicegah dengan mengonsumsi makanan seperti buah-buahan sitrus yang banyak mengandung vitamin C. Vitamin C dikatakan bisa mencegah pigmentasi karena paparan sinar matahari.
Dokter Spesialis Ungkap Keajaiban Cellbooster, Teknologi Canggih untuk Tampil Awet Muda
Cellbooster disebut memiliki banyak manfaat, mulai dari mengurangi penumpukan lemak hingga mencegah penuaan dini hingga bisa tampil awet muda.
