Logo ABC

Dewi Lestari Beberkan Tantangan Jadi Penulis di Indonesia Saat Ini

Dewi Lestari dan Prof Ariel Heryanto di Herb Feith Indonesian Engagement Centre
Dewi Lestari dan Prof Ariel Heryanto di Herb Feith Indonesian Engagement Centre
Sumber :
  • abc

Ini disebabkan karena semakin banyak kelompok dalam masyarakat yang mempersoalkan hal yang ditulis dalam buku. Dewi Lestari mencontohkan hal yang pernah dialaminya sendiri.

Sebelum sebuah buku resmi diterbitkan biasanya naskah dari seorang penulis akan dibaca oleh kalangan terdekat yang disebut first readers (pembaca pertama), yang akan memberikan masukan mengenai skrip yang ada.

"Pernah dalam salah satu buku saya, ada bagian yang saya tulis berisi ucapan "Dasar Santri lu". Nah beberapa orang yang membaca awal kemudian memberikan saran apakah kata-kata itu mutlak harus masuk dalam buku."

Dewi kemudian memberikan beberapa contoh lainya yang membuatnya harus berpikir ulang apakah harus mengganti kalimat yang sudah ditulisnya atau tidak.

Kepada wartawan ABC Sastra Wijaya usai acara selesai, Dewi mengatakan, dengan dunia media sosial sekarang ini, mereka yang mau mempersoalkan hal-hal yang ditulis oleh seorang pengarang bisa menyebarkan ketidaksukaan mereka sendiri.

"Dari pengamatan saya dibandingkan kelompok etnis, mereka yang berpotensi mempersoalkan tulisan atau tema yang kita angkat dalam sebuah buku adalah dari kalangan kelompok agama." katanya.

Dewi sendiri pernah mengalami gugatan dari kelompok warga Hindu ketika dia menerbitkan novel kedua dari seri Super Nova berjudul Akar di tahun 2002.