Petugas Pemulasan Jenazah COVID-19, Pahlawan Pandemi yang Terlupakan

Petugas pemulasan jenazah COVID-19, Ibu Sumiyati
Sumber :
  • IG @pastisania

VIVA – Dirgahayu RI ke-76! Hari ini, Selasa 17 Agustus 2021, seluruh bangsa Indonesia merayakan Hari Kemerdekaan. Meski masih dalam suasana pandemi, seluruh masyarakat Indonesia tetap merayakan dengan penuh kegembiraan. 

Viral Warga Rebut Jenazah COVID-19 dan Usir Petugas

Tujuan perayaan 17 Agustus sendiri salah satunya untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur mendahului kita. Namun bukan berarti kita tidak mengapresiasi para pahlawan masa kini. 

Para tenaga medis yang berada di garda terdepan dalam memerangi COVID-19, rasanya cocok disebut sebagai pahlawan masa kini, terutama di masa pandemi ini. Namun, yang sering terlupakan adalah para petugas pemulasan jenazah COVID-19.

Mata Jenazah Pasien COVID-19 Diambil Diam-diam, Cek Faktanya

Meski jarang terekspos dan tidak diketahui banyak orang karena bertugas di garda terakhir, profesi pemulasaran jenazah memiliki peran yang besar dalam penanganan COVID-19. Mereka berjuang sangat keras dalam menjalankan tugasnya. 

Kehadiran para petugas pemulasan jenazah COVID-19 ini, bak oase di tengah minim dan terkurasnya tenaga kesehatan. Meski tugas yang mereka jalankan sangat rentan tertular COVID-19, para relawan tersebut harus siap siaga apabila menerima panggilan untuk mengurus jenazah pasien COVID-19. 

Tolak Jenazah Istri Dimakamkan Prokes COVID-19, Suami Ancam Nakes

Salah satunya seperti yang dilakukan oleh Ibu Sumiyati. Setiap harinya, dia harus bekerja menggunakan APD dengan protokol kesehatan yang ketat, demi tetap aman dalam bertugas memakamkan para korban COVID-19. 

"Sebagai seorang petugas pemulasaran jenazah, saya memegang amanah yang besar dari masyarakat Indonesia yang sedih karena tidak bisa memakamkan keluarganya yang telah wafat akibat COVID-19. Amanah besar inilah yang membuat saya tetap semangat bekerja mengalahkan semua risiko yang ada," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa 17 Agustus 2021. 

Mengingat perjuangannya yang begitu besar, ditambah lagi tugas tersebut tentu tidak mudah dilakukan oleh seorang perempuan, Novita Sari selaku Brand Manager Sania, turut memberikan apresiasi, melalui program From Sania to Covid Hero.

Program yang dilaksanakan sejak Juli hingga Agustus 2021 ini, akan memberikan donasi kepada pahlawan terpilih yang berjasa dalam penanganan COVID-19 atau yang disebut Covid Hero. 

"From Sania to Covid Hero merupakan program lanjutan dari misi #BerbagiKebaikan yang kami gelar setiap tahunnya. Melalui kampanye ini, kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama mengambil peran dalam mendukung perjuangan pahlawan Indonesia masa kini, khususnya tenaga medis dan tim-tim lain yang bergerak dalam penanganan pandemi COVID-19," kata dia. 

Novita menambahkan, program ini merupakan salah satu bentuk apresiasi kepada pahlawan Indonesia yang saat ini terus berjuang tanpa kenal lelah melawan COVID-19. Dia menyadari bahwa setiap pihak memiliki peran untuk bisa bersama-sama bergerak melawan pandemi ini.

"Untuk itu, kami juga mengimbau masyarakat agar selalu mengikuti anjuran pemerintah untuk memperketat protokol kesehatan. Harapannya, program kolaborasi Sania dan Mamitoko ini dapat menginspirasi banyak pihak untuk terus #BerbagiKebaikan dengan sesama yang membutuhkan, sehingga Indonesia bisa bersama-sama merdeka dari Pandemi COVID-19," pungkas Novita Sari.

Tempat Pemakaman Khusus COVID-19 Rorotan

Tiga Pekan, 174 Jenazah COVID-19 Dimakamkan di TPU Rorotan

Sebanyak 214 jenazah COVID-19 dimakamkan di tempat Pemakaman Umum atau TPU Rorotan, jakarta Utara sejak Januari-15 Februari 2022

img_title
VIVA.co.id
17 Februari 2022