Puasa Ramadhan Ampuh Usir Stres dan Depresi, Begini Triknya!

Ilustrasi ramadhan/berdoa.
Ilustrasi ramadhan/berdoa.
Sumber :
  • Freepik

VIVA Lifestyle – Selama bulan suci Ramadhan, jutaan umat Islam di seluruh dunia berpuasa dari fajar hingga matahari terbenam sebagai bentuk ibadah sekaligus pembentukan rutinitas makan yang baik. Di sisi lain, puasa tak melulu soal kesehatan fisik tapi bermanfaat pada kesehatan mental secara menyeluruh.

"Puasa dapat membantu kecemasan, depresi," ujar seorang konsultan psikiater di Rumah Sakit Burjeel, Abu Dhabi, Dr Nada Omer Mohamed Elbashir, dikutip laman Al Arabiya.

"Individu yang berpuasa mengalami peningkatan gejala depresi, kecemasan, dan bahkan stres. Mereka juga melaporkan penurunan kelelahan dalam minggu kedua puasa. Ini dapat dikaitkan dengan menginduksi metabolisme keton dan efek anti-inflamasinya yang berkontribusi pada tingkat stres yang lebih rendah," ujarnya lagi.

Neurotransmiter adalah komponen kimia penting dari otak. Mereka mengirimkan sinyal yang tidak hanya memengaruhi cara kita berfungsi, berbicara, dan berpikir, tetapi juga perasaan kita. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa puasa dapat meningkatkan kadar serotonin dalam darah, suatu neurotransmitter yang sangat terkait dengan depresi dan kecemasan setelah habis.

 

Dopamin, neurotransmitter lain yang sangat terkait dengan depresi dan psikosis, tampaknya tidak berubah dengan berpuasa. Namun, penelitian lebih lanjut sedang dilakukan di masa depan yang mungkin dapat membuktikan sebaliknya.

Halaman Selanjutnya
img_title