Bahaya Mengintai di Balik Diet yang Salah

Ilustrasi diet.
Sumber :
  • Pexels/rawpixel.com

VIVA – Diet yang sukses bukanlah sekadar menurunkan berat badan, tapi juga bisa membuat berat badan terus terjaga dalam waktu lama. Menurut ahli gizi Pafitri, S. K. M. RD, prinsip yang tertanam di dalam otak adalah pola makan yang benar.

Sebelum diet, pola makan yang kita jalani masih salah dan dengan diet pola yang salah itu diatur dengan benar. Dengan demikian, kita pun akan terpola untuk mengikuti pola makan yang benar tersebut.

Banyak sekali diet yang di luar yang mengklaim menurunkan berat badan dengan cepat, padahal diet yang demikian itu sebenarnya salah. Berat badan yang menurun secara cepat bukanlah lemak melainkan massa otot.

Ciri bahwa lemak di tubuh yang terbakar adalah kita akan kekurangan energi. Untuk mencukupi energi yang berkurang itu, lemak yang ada di tubuh akan dibakar.

"Kalau massa otot yang berkurang, bisa kita lihat dia mudah lemas, mudah pusing, badan cepat lemas, tidak bergairah," ujar Pafitri saat talkshow 3 Steps To Reach Your Body Goals bersama Shopee dan WRP di Pacific Century Place, Jakarta, Sabtu 2 Februari 2019.

Bahaya lainnya adalah bisa terjadi sindrom metabolik. Akibatnya sinyal tubuh akan terganggu. Misalnya, selalu merasa lapar meski sudah makan.

Meski demikian, gangguan ini masih bisa diperbaiki dengan mengatur jadwal makan.

Karena sinyal tubuh yang terganggu ini bisa mempengaruhi enzim pencernaan. Enzim pencernaan ini berfungsi untuk membantu mencerna makanan dengan baik sehingga makanan bisa diserap oleh tubuh.
 

Akrab Berolahraga Sejak Kecil, Denada Bagikan Rahasia Kesehatannya
Sakit maag.

Dear Penderita Maag, 5 Tips Ini Bermanfaat Untukmu

Pendekatan diet dan pengaturan berat badan yang sehat dapat menjadi langkah penting dalam mengurangi keluhan GERD. Berat badan yang berlebihan dapat meningkatkan tekanan.

img_title
VIVA.co.id
24 Maret 2024