Awas, Sering Konsumsi Obat Warung Berisiko Serangan Jantung

Ilustrasi serangan jantung
Sumber :
  • Pexels

VIVA – Parasetamol merupakan salah satu jenis obat yang mudah ditemui di mana saja hingga mendapat julukan 'obat warung'. Fungsinya yang efektif meredam berbagai keluhan nyeri membuatnya kerap menjadi andalan setiap saat.

Sempat Kena Serangan Jantung, Putra LeBron James Masuk Draf NBA Musim Ini

Siapa sangka, peneliti menemukan terlalu sering mengonsumsi obat warung ini bisa meningkatkan risiko serangan jantung. Hal itu terbuktu pada relawan penelitian yakni seperempat orang Inggris.

Para ahli memperingatkan penggunaan pil yang dijual bebas dalam jangka panjang itu dapat menjadi berita buruk bagi 15 juta orang dewasa yang menderita tekanan darah tinggi. Peneliti dari University of Edinburgh mengatakan, mengonsumsi obat penghilang rasa sakit tersebut setiap hari meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke sebesar 20 persen untuk pasien dengan kondisi tersebut.

Sebelum Meninggal, Donny Kesuma Ngaku Tekuni Pekerjaan di Dunia Malam Selama 20 Tahun

parasetamol

Photo :
  • dailymail.co.uk

Mereka mengatakan dokter harus memberikan dosis serendah mungkin untuk waktu sesingkat mungkin jika orang membutuhkannya untuk mengendalikan rasa sakit. Dokter MacIntyre, seorang dokter NHS di Skotlandia, mengatakan bahwa ini bukan tentang penggunaan parasetamol jangka pendek untuk sakit kepala atau demam.

Duka Mendalam Baim Wong dan Armand Maulana atas Kepergian Donny Kesuma

"Tapi itu menunjukkan risiko yang baru ditemukan bagi orang yang meminumnya secara teratur dalam jangka panjang, biasanya untuk nyeri kronis," katanya dikutip dari laman The Sun.

Petugas medis sering membagikan parasetamol untuk orang dengan nyeri jangka panjang daripada ibuprofen, karena diketahui dapat meningkatkan tekanan darah. Tetapi sebuah penelitian terhadap 110 pasien, yang diterbitkan dalam jurnal Circulation, menemukan bahwa tekanan darah meningkat secara signifikan pada orang yang sudah memiliki kadar tinggi.

Ilustrasi obat/vitamin.

Photo :
  • Freepik

"Hanya butuh beberapa hari untuk jumlahnya mulai meningkat dan beberapa pasien dalam uji coba mengalami peningkatan tekanan darah yang "sangat signifikan"," kata para ahli.

Tetapi tekanan darah juga cepat turun kembali begitu seseorang berhenti meminum pil. Para peneliti memperingatkan sekitar sepertiga orang Inggris memiliki tekanan darah tinggi, dengan tingkat yang lebih tinggi pada orang tua. Dan sekitar satu dari 10 orang dewasa menggunakan parasetamol dalam jangka panjang, dengan orang-orang di kedua kelompok berisiko paling tinggi.

Profesor James Dear menambahkan, studi ini dengan jelas menunjukkan, parasetamol, obat yang paling banyak digunakan di dunia, meningkatkan tekanan darah, yang merupakan salah satu faktor risiko terpenting untuk serangan jantung dan stroke.

"Dokter dan pasien bersama-sama harus mempertimbangkan risiko versus manfaat dari resep parasetamol jangka panjang," jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya