RI Negara Kedua Kasus TBC Terbanyak, CEO Bakrie Foundation: Ini Bukan Prestasi

Ilustrasi batuk.
Sumber :
  • Freepik/drobotdean

VIVA Lifestyle – Tuberculosis (TBC) menjadi salah satu penyakit yang patut diperhatikan lantaran kasusnya yang terus meningkat di Indonesia. Bahkan kini, Indonesia didapuk sebagai negara terbanyak kedua di dunia yang melaporkan kasus TBC sehingga perlu ditangani secara tepat dan cepat.

Perkembangan Terbaru Pengobatan TBC Resisten Obat, Bikin Cepat Sembuh dengan Obat Ini!

Dikutip laman Kementerian Kesehatan, data tahun 2019 menunjukkan, ada sekitar 845 ribu penderita TBC di Indonesia. Indonesia berada di urutan ke 3 negara dengan kasus TBC tertinggi di dunia setelah India dan Cina. Namun, tahun 2022 justru menunjukkan peningkatan kasus TBC di Indonesia diperkirakan sebanyak 969.000 kasus TBC atau setara satu orang terinfeksi bakteri tersebut setiap 33 detik.

Penyakit TBC.

Photo :
  • U-Report
Pj Bupati Purwakarta Ingatkan Integritas ASN dan Mitigasi Wabah DBD

"Indonesia adalah negara nomor 2 penyandang TBC terbesar kedua setelah India. Tbc merupakan penyakit penyebab kematian nomor 3 di Indonesia setelah kardiovaskular dan pernapasan. Tahun 2022, TBC di Indonesia naik peringkat ke dua di dunia dengan hampir satu juta pasien di Indonesia," ujar CEO Bakrie Center Foundation, Imbang Jaya Mangkuto, dalam Opening Ceremony Webinar Nasional: Implementasi TOSS TBC (Temukan, Obati, Sampai Sembuh) dalam Berbagai Sektor Untuk Eliminasi TBC, Senin 20 Maret 2023.

Jika tidak ditangani dengan segera, TBC dapat berakibat fatal. Bakteri Mycobacterium tuberculosis dapat menginfeksi bagian organ tubuh lainnya, seperti ginjal, tulang, sendi, kelenjar getah bening, atau selaput otak, kondisi ini dinamakan dengan TB ekstra paru. 

61 Kasus Flu Singapura Ditemukan di Surabaya, Kenali Gejala-gejalanya

"Kematiannya meningkat 60 persen dari tahun 2020 ke 2022. Ini bukan prestasi, tapi alarm untuk lebih menaruh perhatian pada hal ini," jelasnya.

Tuberkulosis atau TBC adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis di paru. Kondisi ini, kadang disebut juga dengan TB paru. Bakteri tuberkulosis yang menyerang paru menyebabkan gangguan pernapasan, seperti batuk kronis dan sesak napas. 

Penderita TBC biasanya juga mengalami gejala lain seperti berkeringat di malam hari dan demam. Pengobatan penyakit tuberkulosis biasanya membutuhkan waktu berbulan-bulan dengan aturan minum obat yang ketat guna mencegah risiko terjadinya resistensi antibiotik. 

Penyakit ini dapat berakibat fatal bagi penderitanya jika tidak segera ditangani. Meski begitu, TBC adalah penyakit yang dapat disembuhkan dan bisa dicegah. Maka dari itu, Imbang mengatakan perlu kolaborasi berbagai pihak dalam melakukan eliminasi TBC sebagai target kesehatan di Indonesia.

"Sebagai lembaga filantrofi, Bakrie Center Foundation telah memberi kontribusi melalui peningkatan kapasitas bagi para pimpinan lembaga terhadap pendampingan maupun penyintas TBC. Kami punya program Lead Indonesia sejak 2018 di mana kami memiliki puluhan peserta alumni program dan pemerhati TBC yang tergabung dalam eliminasi TBC," tambahnya.

Ada pun, berdasarkan Global TB Report tahun 2022 jumlah kasus TBC terbanyak pada kelompok usia produktif terutama pada usia 25 sampai 34 tahun. Di Indonesia jumlah kasus TBC terbanyak yaitu pada kelompok usia produktif terutama pada usia 45 sampai 54 tahun. Diharapkan bahwa program edukasi dan hasil dari Seminar Nasional oleh Bakrie Center Foundation ini mampu menjadi tiang dalam mencegah penularan TBC hingga mengeliminasi kasusnya di masa mendatang.

"Kami harap, program ini beri manfaat pada masyarakat untuk bisa diskusikan hasil seminar ke masyarakat luas. Rumusan seminar bisa jadi masukan bagi stakeholder di Indonesia untuk percepat pencapain SDG's 2023. Para stake holder bisa tingkatkan kerjasama acara ini di masa mendatang," pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya