Zaidul Akbar Ungkap Bahaya Makan Nasi Goreng, Begini Pangkas Gula Tinggi di Makanan

Zaidul Akbar
Sumber :
  • Tangkapan Layar: Instagram

JAKARTA – Ulama sekaligus praktisi medis Zaidul Akbar membeberkan bahwa mengonsumsi seporsi nasi goreng dapat membahayakan tubuh. Maka dari itu, pegiat gaya hidup sehat tersebut menganjurkan agar mengonsumsi nasi goreng dapat memberi manfaat dan membuat kerugian dari cara makan yang tepat serta sesuai akidah Islam.

Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Butuh 6,7 Juta Ton Beras per Tahun

Dalam unggahannya di instagram, Zaidul Akbar mengungkapkan bahwa makanan menjadi penyebab tubuh cepat merasa lelah dan ngantuk. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

Asupan yang tidak tepat ini tidak hanya berdampak pada pekerjaan sehari-hari, tapi juga mengacu pada kelalaian dalam menuntut ilmu agama. Makanan yang dimaksud adalah dengan kadar gula tinggi.

Biasanya Jadi Panutan, Nikita Willy Kali Ini Dikritik karena Biarkan Anak Makan Sambil Ngantuk

dokter Zaidul Akbar

Photo :
  • YouTube dokter Zaidul Akbar

"Gula lagi, gula lagi, kenapa? Ngantuk terus saban hari. Dari pagi ngantuk, siang ngantuk, sore ngantuk, malam ngantuk se-ngantuk-ngantuknya. Karena masalah zaman sekarang, masalah kesehatan yang terjadi tidak jauh dari urusan makan bermasalah. Udah yang dimakan masalah, banyak pula. Mari bongkar satu hal sederhana," ujar Zaidul Akbar.

3 Toko Roti di Gaza Dibuka Kembali untuk Pertama Kalinya Sejak Perang Israel-Hamas Oktober 2023

Menurutnya, satu makanan sederhana yang jadi favorit orang Indonesia adalah nasi. Olahan nasi ini biasanya dibuat nasi goreng karena prosesnya yang mudah dan tak butuh banyak bahan namun rasanya nikmat.

Tapi, di balik rasanya yang menggugah selera itu ada bahaya gula tinggi yang mengintai.

Nasi goreng kampung.

Photo :
  • U-Report

"Satu piring ini isinya nasi goreng, gula atau bukan? Gula. Ada bakwan, isinya apa? Tepung kan, sayurnya secuil, kebanyakan terigunya, gula lagi. Plus biasanya ada kerupuk, gula lagi? Gula lagi," jelasnya.

Dari seporsi nasi goreng dan lauknya itu, menurut Zaidul Akbar, sudah dipenuhi dengan asupan tinggi gula. Bila tak dibatasi, maka tubuh dapat kelebihan asupan gula.

Sebab, kebiasaan orang Indonesia pula yang gemar minum minuman manis setelah makan nasi bisa memicu kadar gula kian melonjak.

"Habis itu, dia minum katakan dengan teh manis, gula lagi? Gula. Anda bayangkan 1 piring isinya gula semua. Gimana nggak mudah letih? Gimana nggam baca Quran cepet capek 1 lembar sudah ngantuk," tegasnya.

Asupan yang tidak tepat itu membuat otak menjadi mudah ngantuk, alih-alih fokus belajar dan bekerja. Zaidul Akbar pun membeberkan bahwa asupan yang tepat dari nasi sebenarnya bisa dilakukan dengan mengurangi porsinya dan menambah banyak lauk serta sayur yang menambah fokus otak.

Dengan begitu, cara makan yang tepat pun membantu tubuh mudah bekerja dan tetap terjaga dalam membaca Quran serta ibadah lainnya.

"Sedangkan sebenarnya kalau ngerti caranya, boleh ngga makan nasi? Ya, jangan banyak-banyak nasi, dengan cara apa? Nasinya dikurangi, lauknya dibanyakin, itu paling baik. Kalau nggak tambah sayur dan protein. Cara makan yang benar kita pakai," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya