Biar Tetap Gerak, Ini 7 Cara Atasi Kecanduan Pesan Makanan Online

Pesan Makanan Online
Sumber :
  • vstory

VIVA Kuliner – Kemajuan teknologi masa kini memungkinkan siapapun untuk membeli makan secara online. Hal ini mendorong kemudahan di mana memesan makanan bisa kapan saja dan dari mana saja, hanya dengan satu kali klik dan diantar oleh kurir sampai ke depan rumah.

Aplikasi Ini Bisa Bikin Penumpang Terhibur di Pesawat

Aplikasi pesan-antar makanan, yang membantu menghubungkan orang-orang ke restoran terdekat, telah memudahkan proses pemesanan makanan secara online dan menjanjikan pengiriman yang cepat. Meskipun memesan makanan online sesekali tidak masalah, namun sering menggunakan aplikasi pesan-antar makanan bisa jadi cara yang tidak sehat. Kenapa? Yuk, scroll untuk mengetahui alasannya.

Kemudahan memesan dengan beberapa ketukan di smartphone dapat menciptakan lingkaran pembentuk kebiasaan. Pemberitahuan, diskon, dan hadiah yang ditawarkan oleh aplikasi ini semakin berkontribusi terhadap sifat adiktif, memicu rasa antisipasi dan kesenangan yang terkait dengan pesan-antar makanan.

Mengenal Tradisi Hantaran di Indonesia, Simbol Rasa Syukur dan Kasih Sayang

Namun jika mencintai kesehatan diri, kecanduan pesan-antar makanan perlu dibatasi. Sebab, kebiasaan ini tidak hanya menguras kantong dengan mudah tetapi juga makanan yang dipesan bisa jadi kurang baik bagi kesehatan. Melansir Health Shots, berikut ini adalah tips mengatasi kecanduan pesan-antar makanan.

5 Makanan yang Tidak Boleh Dikonsumsi oleh Penderita Asam Lambung, Apa Saja?

1. Perencanaan makan
Luangkan waktu untuk merencanakan makan, menyiapkan menu mingguan, dan berbelanja. Hal ini akan mengurangi ketergantungan pada pesanan makanan secara spontan. Dengan merencanakan menu makanan setiap hari, keuangan juga lebih terjaga karena sudah ada catatan makanan apa saja yang akan dibeli.

2. Tetapkan anggaran
Kebanyakan orang mungkin memiliki anggaran untuk membeli mobil atau pakaian. Tetapi, penting juga untuk menetapkan anggaran bulanan untuk pengiriman makanan sebagai upaya untuk mengontrol pengeluaran. Hal ini dapat menciptakan kesadaran akan pengeluaran hingga mencegah pemesanan berlebihan.

3. Masak secara bertahap
Dedikasikan hari-hari tertentu untuk memasak dalam jumlah banyak. Usahakan membuat makanan yang bisa disimpan di lemari es agar dapat dimakan saat dibutuhkan. Menyimpan makanan beku sangat bermanfaat ketika hendak menyiapkan makanan di waktu sibuk karena hanya perlu dipanaskan.

Ilustrasi memasak.

Photo :
  • Pexels/rawpixel.com

4. Batasi notifikasi
Jika menghapus aplikasi pesan-antar makanan adalah hal yang ekstrem, setidaknya non-aktifkan notifikasi yang tidak perlu dari aplikasi tersebut untuk meminimalkan godaan untuk memesan secara impulsif. Ini akan membantu memutus siklus keinginan mengemil yang disebabkan oleh notifikasi dari aplikasi, apalagi pengumuman soal diskon makanan atau ongkos kirim.

5. Jelajahi pilihan yang sehat
Pilih restoran yang menawarkan pilihan yang lebih sehat. Banyak aplikasi pesan-antar makanan menyediakan informasi nutrisi, memungkinkan pengguna mengambil keputusan yang tepat.

6. Berlatihlah makan dengan penuh kesadaran
Beristirahatlah selama bekerja untuk makan dengan penuh perhatian, fokus pada makanan atau mindful eating, di mana seseorang harus makan dengan sangat menghayati dan fokus pada eksplorasi makanan di dalam mulut. Rasa kenyang yang dihasilkan dapat mengurangi keinginan untuk mengonsumsi makanan cepat saji dan tidak sehat yang dibeli lewat aplikasi layanan pesan-antar.

7. Penghargaan alternatif
Biasanya, membeli makanan secara online dikategorikan sebagai self-reward atau memberikan penghargaan bagi diri sendiri karena telah melewati hari yang sulit. Sebagai alternatif, gantilah cara memberikan self-reward itu berupa waktu istirahat untuk menikmati hobi, jalan-jalan, atau sesi relaksasi yang singkat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya