Ini 3 Bahan Kimia Bahaya Dalam Bubble Tea

bubble tea
Sumber :
  • blogs.food24.com

VIVAlife - "Slurp....!" Kenikmatan bubble tea memang selalu menyegarkan suasana. Rasanya yang variatif membuat minuman ini digemari di berbagai kalangan. Apalagi harga yang ditawarkan juga relatif terjangkau.

Selain di Indonesia dan negara Asia lainnya, minuman yang terbuat dari tepung tapioka ini juga cukup populer di negara Eropa dan Amerika. Kepopulerannya yang terus meluas tampaknya membuat minuman ini juga mengundang kontroversi. Menurut sebuah harian Jerman, The Local, minuman asal Taiwan ini dapat menimbulkan bahaya tersedak dan karsinogen yang berujung pada kanker.

menemukan,  mutiara bubble yang terbuat dari tepung tapioka mengandung bahan kimia bahaya yang pantang digunakan dalam bahana makanan. Tiga bahan kimia itu diantaranya stirena, asetofenon, dan zat brominated.

Stirena

Produksi stirena berkembang pesat di AS, sejak diperkenalkan sebagai bahan baku utama produksi karet sintentis. Bahan kimia ini banyak digunakan dalam pembuatan stereofoam, pelapis kertas, pembuatan karet, dan plastik. Seiring waktu, pemakaian stirena terus menurun, hal ini dikarenakan penemuan dari Departemen kesehatan Amerika Serikat yang menyatakan stirena memiliki efek karsinogenik pada tubuh manusia. Penemuan ini juga diperkuat dengan data dari International Agency For Research On Cancer (IARC).  Tak hanya itu, zat beracun ini juga akan berpengaruh pada kesehatan ginjal, saluran pencernaan, dan pernapasan.

Asetofenon


Asetofenon
adalah senyawa aromatik dari keton. Umumnya zat ini digunakan sebagai wewangian. Bahan kimia ini juga kerap digunakan sebagai bahan pembuatan parfum untuk menambah aroma. Menurut riset ahli gizi holistik, Michelle Schoffro, wewangian yang masuk melalui saluran pernapasan akan merusak pembuluh darah atau saraf otak. Di dalamnya juga terkandung bahaya karsinogen penyebab kanker.

Zat brominated


Zat kimia brominated umumnya digunakan sebagai bahan aditif pada produk minuman ringan. Zat ini juga berfungsi sebagai pengemulsi. Untuk beberapa kasus kesehatan, zat kimia ini memicu terjadinya tremor, kehilangan memori, dan sakit kepala. Dampak negatif kesehatan ini terjadi pada seseorang yang mengkonsumsinya melebihi takaran.

Menurut riset, semua bahan kimia tersebut ditemukan dalam bubble buatan Taiwan yang disuplai di beberapa toko di Jerman. 

Sah Jadi WNI, Maarten Paes Ngaku Sudah Bisa Bahasa Indonesia dan Hafal Pancasila
Ilustrasi perawatan wajah.

Cetuskan Cell Chanel Booster, Klinik Kecantikan Ini Usung Misi Glowingkan Warga Bogor

Klinik kecantikan ini pun berkomitmen memberikan layanan perawatan kulit dan terus memperluas jejaknya membawa solusi perawatan kulit premium lebih dekat pada masyarakat.

img_title
VIVA.co.id
2 Mei 2024