Para Penyelamat di Pusaran Tragedi

- ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi
Basarnas yang dibantu pemerintah setempat dan para relawan menurutnya sudah melakukan upaya pencarian dan penyelamatan dengan maksimal. “Dan memang kondisi danau Toba ini tidak seperti dibayangkan orang lain. Kondisinya sangat dalam, dan kita sudah menurunkan alat memang tidak mudah sampai ke bawah sana karena kedalaman sampai 500 Meter bahkan,” kata Pebriadi kepada VIVA, Jumat 13 Juli 2018.
Dalam misi penyelamatan KM Sinar Bangun, Basarnas selain dibantu pemerintah daerah juga menggandeng pihak BMKG dan KNKT. Sementara soal peralatan, Basarnas memiliki alat yang cukup. Biasanya, saat mereka tak memiliki alat yang dibutuhkan maka akan mencari dan meminjam dari pihak lain.
Sebagaimana diterakan dalam website Basarnas, sejumlah peralatan dan alat angkut yang dimiliki lembaga ini biasanya diturunkan untuk keperluan sarana operasi penyelamatan di laut dan perairan, darat dan udara.
SAR Angkutan Laut antara lain: Rescue Ship adalah kapal kelas I versi SAR (panjang >40 M); Rescue Boat dengan panjang Kelas II (30-40 M), Kelas III (20-30M), Kelas IV (12-20M); Hovercraft; Rigid Inflatable Boat (RIB); Rubber Boat; dan Rafting Boat.
Pebriadi menjelaskan, ditemukannya bangkai KM Sinar Bangun di Danau Toba juga berkat adanya berbagai alat yang bisa membantu kegigihan tim SAR menemukannya di kedalaman air yang sudah tak lagi bisa dijangkau para penyelam.
“Anda bisa bayangkan kemampuan orang menyelam saja paling hanya 50 sampai 100 Meter dan posisi kapal itu ada di kedalaman 450 Meter. Jadi memang tidak bisa dijangkau dengan menyelam biasa. Belum lagi di bawah keadaannya gelap kan apalagi di kedalaman seperti itu dan memang kalau dipaksakan pasti akan berisiko.”
Dengan ditemukannya bangkai kapal dan tak adanya tanda-tanda dari korban ditemukan maupun hidup, operasi pencarian akhirnya ditutup oleh Basarnas Pebriadi menjelaskan, meski tak mudah, namun mereka harus menyampaikan dengan jujur kepada keluarga korban mengenai kondisi yang sesungguhnya. Pemerintah daerah dan pusat juga turut membantu menyampaikan hal tersebut. (ren)
“Kita sampaikan yang sebenarnya kepada keluarga korban. Tidak ada yang ditutup-ditutupi,” kata dia. (ren)