Mengembalikan Pamor Kopi Klasik

- VIVA/Purna Karyanto
VIVA – Sejak 2010, pamor kopi di dunia meningkat. Konsumsi kopi di berbagai belahan dunia terus menanjak. Itu terlihat dari peningkatan produksi kopi pada setiap tahunnya.
Di Indonesia, dari data Kementerian Perindustrian, pertumbuhan produk kopi olahan dalam negeri meningkat lebih dari tujuh persen per tahun.
Itu didasari atas fakta adanya peningkatan konsumsi kopi domestik, sebesar 8,8 persen setiap tahunnya.
Makin banyak yang mengonsumsi kopi, ada pula kekhawatiran Indonesia akan jadi importir kopi. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, pernah mengungkapkan kekhawatiran akan ancaman tersebut.
Fakta di lapangan memang bicara demikian. Bukan cuma bicara kuantitas dalam produksi. Namun, pemeliharaan dalam kualitas produksi juga jadi soal di Indonesia.
"Banyak petani di Indonesia yang masih belum paham betul bagaimana cara penanaman, pengolahan, hingga produksi pasca panen," kata Suradi, pemilik kedai Dunia Kopi Pasar Santa, kepada VIVA.
Pemilik Kios Dunia Kopi, Suradi (47) saat berada di gudang kios yang berada di Pasar Santa, Jakarta. (VIVA/Dhana Kencana)Â
Suradi menyatakan, sering mengunjungi beberapa daerah untuk berburu kopi dan melihat bagaimana para petani melakukan proses terhadap produk mereka.
Ada beberapa yang sudah paham, seperti penuturannya. Namun, masih banyak pula yang kurang mengerti cara mengelola kopi dan kebunnya dengan baik.
"Sampai, saya pernah dapat biji kopi yang baunya seperti minyak. Petaninya juga belum paham harus seperti apa," ujar dia.Â