SOROT 123

Bertemu "Si Jahat" E. Sakazakii

Bakteri Enterobacter Sakazakii
Sumber :
  • www.sciencephoto.com

VIVAnews - Sri Estuningsih hampir tak percaya. Sampel susu formula itu dipelototi lagi di bawah mikroskop. Matanya yang terlatih mengenal bakteri itu. Bentuknya seperti tumpukan sosis. Dia yakin itu adalah bakteri jahat Enterobacter Sakazakii, alias E Sakazakii.

Momen Epik Ketika Pemilik BCA Jadi Nasabah BRI

Seperti tamu tak diundang, bakteri itu muncul di sampel susu. Estu, yang saat itu meneliti di Dairy Science University of Giessen Jerman, 2003, sebenarnya mencari cemaran Salmonella, Shigella, dan E coli.

Dia menelisik 74 produk makanan bayi asal Indonesia.  Dari sampel itu, terbukti semua bebas cemaran Salmonella, Shigella, dan E coli.  Tapi, itulah, ada 12 produk susu formula bermasalah.  Dari produk susu itu ditemukan "si jahat" E sakazakii tadi.

KPU Sebut Hanya 2 Bakal Pasangan Calon Independen Pilgub yang Penuhi Syarat Dukungan, Siapa Saja?

Estu pun mengubah fokus penelitiannya. Awalnya dia bekerja untuk penelitian yang bertajuk 'Microbiological Quality of Infant Foods in Indonesia, with special emphasis on Shigella sp., and Other Pathogenic Enterobacteriaceae'. Tapi dengan temuan baru itu, dia mulai berpikir serius soal cemaran E sakazakii pada produk makanan bayi di Indonesia.

Masih di Jerman, 2004, Estu melanjutkan penelitannya. Kali ini, 24 sampel susu formula yang beredar di Indonesia ditelisik. Hasilnya: tiga sampel positif terkontaminasi E sakazakii.

Digugat Cerai Yasmine Ow, Aditya Zoni Sering Berselisih dengan Istri Sejak 2022

Pada 2006, peneliti Departemen Klinik, Reproduksi dan Patologi Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor,  itu kembali meneruskan proyek penelitiannya. Dengan sponsor dari Direktorat Pendidikan Tinggi, ia menggandeng sejumlah rekan: I Wayan Teguh Wibawan, Rochman Naim, dan Hernomoadi.

Mereka menguji 22 sampel susu formula, dan 15 sampel makanan bayi yang dipasarkan di Indonesia kurun April - Juni 2006. "Sampel makanan, dan susu formula yang kami teliti berasal dari produk lokal," ujar Estu.

Hasilnya, lima sampel (22,73 persen) susu formula, dan tujuh sampel (46,67 persen) makanan bayi tercemar E sakazakii. Ini lalu membuat heboh publik, setelah IPB menerbitkannya pada Februari 2008. Bahkan, kasus itu sampai ke Mahkamah Agung.

Pengadilan tertinggi itu mengabulkan gugatan seorang pengacara, yang mewajibkan peneliti mengungkap merek susu terkontaminasi E sakazakii.

Ilustrasi kanker payudara.

Wanita Ras Ini Berisiko Tertinggi Kanker Payudara! 12 Gen Kanker Ditemukan

Terkait kanker payudara, sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan pada Senin awal pekan ini menunjukkan 12 gen kanker payudara teridentifikasi

img_title
VIVA.co.id
15 Mei 2024