- Toyota
VIVA – Indonesia sudah resmi masuk ke era elektrifikasi kendaraan. Presiden Joko Widodo mengaku, sudah menandatangani aturannya beberapa waktu lalu.
Guna mendorong pengembangan industri mobil listrik Tanah Air, pemerintah akan mengizinkan para pelaku industri untuk melakukan impor sementara. Namun, dalam tiga tahun mereka harus memenuhi aturan tingkat komponen dalam negeri yang ditetapkan.
“Dalam Perpres terkait mobil listrik, diatur TKDN yang harus mencapai 35 persen di 2023,” ujar Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto melalui keterangan resmi, Jumat 9 Agustus 2019.
“Saat ini, ada tiga perusahaan yang sudah berkomitmen untuk menanamkan investasi dalam bidang kendaraan listrik di Tanah Air. Mereka akan mulai di 2022,” kata dia menambahkan.
Sementara itu, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Harjanto menyebutkan, elektrifikasi tidak hanya ada di pasar mobil penumpang saja, namun juga kendaraan komersial.
Misalnya, Toyota akan memboyong bus listrik yang berbasis hidrogen. Sebagai pilot project, uji coba akan dilakukan di beberapa wilayah, seperti kawasan pariwisata dan beberapa kota besar, untuk digunakan sebagai angkutan umum.
“Yang terpenting, stasiun pengisian baterai harus disiapkan, selain insentif lainnya,” tutur Harjanto.
Sebagai informasi, beberapa perusahaan sudah lebih dulu mengenalkan bus yang bisa bergerak dengan senyap di Indonesia. Seperti Mobil Anak Bangsa milik Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, dan Bakrie Autoparts. (ann)
Chery Omoda E5 Masih Dijual dengan Harga Spesial
Chery Indonesia mencatatkan pencapaian positif dengan pre-order mobil listrik Omoda E5, yang menembus 3.600 unit. Angka ini melampaui ekspektasi dan menunjukkan antusiasm
