- VIVA/Yunisa Herawati
VIVA Otomotif – Mazda CX-3 merupakan salah satu mobil yang mengusung desain Sport Utility Vehicle atau SUV, dan peminatnya cukup banyak di Indonesia.
Konsumen di Indonesia bahkan tidak sedikit yang rela menunggu pesanan mereka datang, meski waktu tunggunya sempat mencapai satu tahun. Namun, kini model tersebut dapat dimiliki dengan inden selama 1-2 bulan saja.
Pertama kali dipasarkan secara resmi secara global pada 2016, Mazda CX-3 hingga saat ini masih merupakan model generasi pertama yang pada 2018 sempat diberi penyegaran di beberapa bagian.
Untuk pasar Indonesia, mobil yang masuk ke dalam segmen Compact SUV tersebut dua tahun lalu ditawarkan dalam varian yang lebih terjangkau dan dibekali dapur pacu dengan spesifikasi yang lebih rendah.
VIVA Otomotif: Mazda CX-3 1.5L Sport
- VIVA/Yunisa Herawati
Mesin Mazda CX-3 yang dijual saat ini oleh PT Eurokars Motor Indonesia memiliki konfigurasi empat silinder berkapasitas 1.500cc, yang dapat menghasilkan tenaga 114 daya kuda serta torsi 150 Newton meter. Tapi, ada juga versi 2.000cc yang banderolnya lebih tinggi Rp94 jutaan.
Belum lama ini VIVA mendapat kesempatan untuk test drive kemampuan dari CX-3 1.5L Sport seharga Rp375.500.000 on the road DKI Jakarta. Perjalanan dilakukan di wilayah Ibu Kota serta Bandung, Jawa Barat.
Kenyamanan dan pengendalian
Ciri khas mobil Mazda yang terkenal dengan desain ergonomis masih bisa dirasakan di model CX-3, meski tidak senyaman model yang ada di atasnya yakni Mazda CX-5.
Pengaturan jok masih manual, tapi hal itu bukan masalah karena jika sudah mendapat posisi yang ideal maka tubuh tidak terasa mudah lelah meski menempuh perjalanan selama berjam-jam. Dimensi setir juga ideal, membuat pengemudi pemula tidak kerepotan mengendalikan mobil ini.
Mazda memastikan bahwa pandangan pengemudi bisa tetap fokus ke jalan, dengan cara memasang Head Up Display alias HUD yang akan menampilkan informasi kecepatan, cruise control serta blind spot di kaca. Saat parkir ada fitur kamera dan sensor, sehingga tidak repot memantau kaca spion.
VIVA Otomotif: Mazda CX-3 1.5L Sport
- VIVA/Yunisa Herawati
Meski masuk ke dalam kategori Compact SUV, tapi ruang kaki penumpang belakang masih cukup lega untuk postur orang Indonesia yang tingginya kurang dari 180 cm. Menyimpan barang berukuran sedang di bagai juga bisa dilakukan, sementara yang dimensinya panjang harus masuk ke dalam kabin.
Kekedapan suara cukup baik, di mana bising suara hujan dapat diredam hingga ke level yang tidak mengganggu. Demikian pula dengan konfigurasi suspensi dan peredam kejut, guncangan bisa diredam untuk kondisi jalanan perkotaan.
Performa dan fitur
Mesin 1.500cc yang disematkan punya karakter kalem di putaran rendah, namun tarikannya berubah drastis jika sudah melewati angka 3.000 rotasi per menit. Ada dua mode berkendara, standar dan Sport.
Konsumsi bensin rata-rata dari Mazda CX-3 berdasarkan pengujian VIVA yakni ada di kisaran 15 hingga 16 kilometer per liter. Angka itu didapatkan dari kombinasi cara berkendara, mulai santai sampai melaju 100 kilometer per jam di jalan tol.
VIVA Otomotif: Mazda CX-3 1.5L Sport
- VIVA/Yunisa Herawati
Fitur yang terasa sangat bermanfaat di mobil ini adalah kemampuan sistem hiburannya, untuk terhubung ke Android Auto maupun Apple CarPlay. Hal itu bisa dilakukan secara nirkabel, tanpa repot memasang kabel.
Ada juga pengisian ulang baterai nirkabel alias wireless charging, tapi sayangnya saat diuji dalam waktu cukup lama maka smartphone iPhone yang dipakai VIVA mengalami panas berlebih atau overheat.
