- VIVA.co.id/ Laras Devi Rachmawati
VIVA – Dalam rangka memperingati hari lahirnya Pancasila, 1 Juni, Harry De Fretes menampilkan pertunjukan bertajuk, Langit 7 Bidadari. Pertunjukan ini digelar di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Jumat 1 Juni 2018. Acara ini didukung tujuh artis cantik.
"Melalui pementasan ini kami ingin mengingatkan bahwa kita ini dari berbagai suku, ras, agama, budaya, umur, kami semua bersatu dalam Indonesia. Itu yang mau kami suarakan terus ke depan, supaya tidak ada lagi perpecahan yang disebabkan perbedaan," ujar Harry saat ditemui di TMII, Jakarta Timur, Jumat 1 Juni 2018.
Pertunjukan ini diramaikan oleh Ariel Tatum, Ashanty, Sarwendah, Ririn Ekawati, Indy Barends, Ersa Mayori, dan Kezia Warouw yang menjadi tujuh bidadari. Diakui para artis pendukung, mereka sangat gugup harus berakting langsung di atas panggung.
"Kami waktu latihan tuh sedikit, deg-degan dahsyat tadi malam, deg-degan lagi karena hari ini hari lahir Pancasila. Tanggung jawab kami sebagai warga Indonesia," ujar Indy Barends.
"Ini adalah pertama kali aku ikut teater dan rasanya deg-degan banget, karena biasanya kan selalu di layar atau film, dan ini pertama kali. Waktu pertama kali diajak deg-degan, karena satu tanggung jawab baru, baru pertama kali dan satu tantangan aja buat aku," sambung Ririn.
Tak hanya dibuat gugup, pemain yang lain juga merasa senang dan bangga bisa berpartisipasi dalam acara tersebut.
"Persiapan relatif singkat, tapi semua kompak, di belakang panggung kami latihan dialog terus, kami menikmati prosesnya. Ini simbol atau persembahan dari kami kepada Indonesia," kata Ersa Mayori.
Ariel Tatum mengaku bangga karena dipercaya mendapatkan peran di pertunjukan tersebut.
"Ini teater pertama saya, jadi kalau misal ada kekurangan saya minta maaf, saya senang bisa jadi bagian dari (pagelaran) ini," katanya.
Aurel Minta Maaf Lantaran Pertanyaan Anang, Begini Respons Tak Terduga Ghea Indrawari
Bahkan disebut Ghea saat membalas pesan WhatsApp Aurel, Ghea Indrawari dan Anang bahkan bercanda-canda usai melakukan sesi podcast itu.
