Logo BBC

Brunei, Negara yang Menjadikan Titah Sultan Pedoman Hukum

Masjid-masjid emas dengan motif-motif Arab menyambut para pengunjung yang memasuki negara kecil Brunei. - BBC
Masjid-masjid emas dengan motif-motif Arab menyambut para pengunjung yang memasuki negara kecil Brunei. - BBC
Sumber :
  • bbc

Hal ini lah yang sekarang tertanam di kepala warga Brunei sebagai filosofi nasional dan digambarkan pemerintah sebagai "percampuran bahasa Melayu, budaya dan adat istiadat Melayu, ajaran hukum dan nilai-nilai Islam serta sistem monarki, yang harus dihargai dan dipraktikkan oleh semua orang" .

Tak ada ruang bagi perbedaan pendapat di sana, walaupun sebenarnya tidak semua warga Brunei beretnis Melayu dan dengan prosentase 80%, populasi umat Muslim Brunei secara proporsional lebih sedikit dibandingkan Indonesia yang pluralistik.


Brunei adalah negara koloni Inggris hingga kemerdekaannya di tahun 1984. - BBC

Sejak kemerdekaan, sultan telah mendorong Brunei menjadi negara yang lebih taat dengan ajaran Islam.

Dominik Mueller adalah seorang ahli Islam di Asia Tenggara di Max Planck Institute for Social Anthropology di Halle, Jerman, dan salah satu dari sedikit akademisi yang telah mempelajari Brunei dengan komprehensif.

"Sultan semakin beralih ke agama dalam tiga dekade terakhir, terutama sejak ziarah pertamanya ke Mekah pada tahun 1987. Dia telah berulang kali menekankan kewajiban yang ditetapkan Allah untuk memperkenalkan hukum pidana Syariah dan manfaatnya di dunia ini dan akhirat," katanya kepada BBC.

"Hal ini mencerminkan gagasan dari Mufti Negara (otoritas agama di Brunei). Pengaruh birokrasi Islam tidak dapat dilebih-lebihkan. Para pemimpinnya telah sejak lama mengatakan kepada raja dan masyarakat bahwa Brunei harus sepenuhnya menegakkan hukum Tuhan, seperti penafsiran mereka."


Sejak kemerdekaan, sultan telah mendorong Brunei menjadi negara yang lebih taat dengan ajaran Islam. - BBC

Mueller menambahkan, sementara sultan "mungkin secara pribadi teryakinkan dengan gagasan itu, ia juga mungkin melihat kebutuhan politik untuk memastikan dukungan berkelanjutan atas pemerintahan Islamisnya, dan menjauhkan potensi oposisi Islam yang mungkin mempertanyakan legitimasi monarki."