Logo ABC

Lolos di AS, Obat Corona Remdesivir Masih Perdebatan di Australia

Proses produksi obat di pabrik milik perusahaan farmasi Gilead di Amerika Serikat.
Proses produksi obat di pabrik milik perusahaan farmasi Gilead di Amerika Serikat.
Sumber :
  • abc

Sementara hasil uji coba di AS menunjukkan pasien yang menggunakan obat ini pulih empat hari lebih cepat dibandingkan pasien lainnya.

Dalam uji coba yang melibatkan 1.063 pasien dan dilakukan oleh Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular (NIAID), waktu yang dibutuhkan pasien untuk pulih adalah 11 hari dengan remdesivir dan 15 hari untuk pasien lainnya.

Menurut Direktur NIAID Dr Anthony Fauci, data menunjukkan bahwa remdesivir memiliki dampak positif yang jelas dan signifikan dalam mengurangi waktu pemulihan.

Dr Steven Tong dari RS Royal Melbourne mengaku heran melihat perbedaan hasil kedua ujicoba tersebut.

Di satu sisi, ujicoba di China tersebut telah dipublikasikan melalui peninjauan ahli lainnya serta memiliki metodologi yang kuat.

"Masalah utamanya yaitu sampelnya cukup kecil," kata Dr Tong, yang memimpin uji klinis obat virus corona pada Doherty Institute.

Sementara ujicoba di AS dengan ukuran sampel lima kali lebih besar, tidak mempublikasikan hasil penelitian mereka di jurnal ilmiah.

Stuart Tangye, pakar imunologi dari Garvan Institute of Medical Research, mengatakan meskipun penelitian di China tidak menemukan manfaat obat remdesivir, namun ada beberapa bukti pasien yang menggunakan obat ini yang cenderung membaik secara klinis.