Logo BBC

Lockdown di Filipina Berujung Kelahiran 200.000 Bayi Tak Direncanakan

BBC Indonesia
BBC Indonesia
Sumber :
  • bbc

Saat kami berbicara, perempuan berusia 41 tahun itu bersandar dengan posisi yang ganjil, ia terlihat sedang memanfaatkan semua kekuatan punggungnya untuk menggendong anak kesembilannya.

"Carl, Jewel, Joyce" Rovelie menyebut nama anak-anaknya. Saat itu Charlie yang berusia enam tahun menatap ibunya dengan ekspresi tidak setuju. "Maaf, namanya Charlie," kata Rovelie dengan polos.

Rovelie memiliki tujuh anak sebelum dia mengetahui tentang keluarga berencana, tetapi kehamilan terbaru ini tidak terencanakan dan terjadi di tengah salah satu karantina wilayah terketat di dunia.

Tentara berpatroli di jalan-jalan dengan senjata, pos pemeriksaan polisi membatasi pergerakan warga, dan hanya satu anggota keluarga yang diizinkan keluar untuk berbelanja persediaan makanan.

Lockdown itu juga berarti ratusan ribu perempuan tidak dapat mengakses alat kontrasepsi, yang mengakibatkan kisah kehamilan yang tidak direncanakan seperti yang dialami Rovelie terjadi juga di seluruh negeri.

Diperkirakan ada 214.000 bayi yang tidak direncanakan akan lahir pada tahun depan, menurut proyeksi dari University of the Philippines Population Institute dan United Nations Population Fund.

Anak-anak ini akan lahir di rumah sakit yang sudah kewalahan dengan 1,7 juta kelahiran setahun, sebagian besar lahir di keluarga yang berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Dan ini baru permulaan. Pandemi bukanlah satu-satunya alasan mengapa Filipina menghadapi krisis populasi.

Angka kelahiran tinggi

Ibu kota Filipina, Manila, adalah kota yang penuh sesak, dengan 13 juta orang tinggal di antara Teluk Manila dan pegunungan Sierra Madre.