Sumber :
- ANTARA
VIVAnews -
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memimpin langsung misi penyelamatan partai dari keterpurukan.
Salah satu solusi untuk menyelamatkan partai, SBY meminta Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, menghadapi dugaan kasus hukum di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Baca Juga :
Menko Airlangga Bertemu Menteri Perdagangan Inggris, Perkuat Kerjasama Ekonomi dan Perdagangan
SBY mengatakan, upaya penertiban partai yang dia pimpin berakhir setelah nama baik dan kondisi partai kembali pulih serta normal.
"Dengan ridho Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, Partai Demokrat melakukan penataan dan pembersihan partai dari unsur-unsur negatif dulu, baru melakukan ikhtiar untuk pembersihan pada pemilu 2014," tuturnya.
Anas Urbaningrum selalu disebut-sebut dan diduga terlibat dalam beberapa kasus korupsi di pusaran mantan Bendahara Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin. Salah satunya kasus korupsi pembangunan kompleks olah raga di Hambalang, Bogor, Jawa Barat.
Dalam kasus ini, Anas berkali-kali membantah keterlibatannya. "Tidak betul (saya mengatur soal Hambalang). Memangnya saya calo tanah. Memangnya saya calo sertifikat?" kata Anas Urbaningrum.
Bahkan, Anas menegaskan, jika terbukti terlibat dalam kasus korupsi proyek Hambalang, dia siap untuk digantung di Tugu Monumen Nasional (Monas). "Satu rupiah saja Anas korupsi di Hambalang, gantung Anas di Monas," tegasnya, Jumat 9 Maret 2012. (art)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Dengan ridho Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, Partai Demokrat melakukan penataan dan pembersihan partai dari unsur-unsur negatif dulu, baru melakukan ikhtiar untuk pembersihan pada pemilu 2014," tuturnya.