Ragnar Oratmangoen Ungkap Alasan Masuk Islam dan Kesan Ramadan di Indonesia

Ragnar Oratmangoen
Sumber :
  • Tvonenews

VIVA – Pemain naturalisasi Timnas Indonesia,  Ragnar Oratmangoen menceritakan alasannya memluk agama islam. Pemain Fortuna Sittard itu memutuskan menjadi mualaf saat berusia 15 tahun.

Nonton Langsung di Qatar, Fitri Carlina Menangis Saat Timnas Indonesia Menang Lawan Korea Selatan

Ragnar lahir di kota Oss, Belanda pada 21 Januari 1998. Kedua orang tuanya sama-sama punya garis keturunan Indonesia dari kakek.

Sedari kecil Oratmangoen juga penganut Kristiani. Ketika memasuki remaja atau tepatnya saat berusia 15 tahun, Ragnar memutuskan jadi mualaf.

5 Tips Ampuh untuk Hilangkan Lemak Perut yang Bikin Susah Gerak

Dia menceritakan awal mula ketertarikannya pada islam. Ketika usianya 14 tahun dan bermain di akademi sepakbola, saat itu ia memiliki teman beragama Islam.

Temannya ini beberapa kali mengajaknya berkunjung ke masjid tempatnya beribadah. Dari situ juga Ragnar sering menanyakan tentang ketuhanan dan agam Islam hingga membuatnya nyaman dalam menjalani hidup.

Menakjubkan, 187 Pria dan Wanita Masuk Islam di Masjid Gtown Philadelphia Amerika

"Tidak, saya tidak terlahir sebagai muslim. Saya dibesarkan sebagai seorang Kristen, tapi setelah saya tumbuh dewasa, saya menemukan jalan ke Islam saat usia 15 tahun," kata Ragnar kepada wak media.

"Kenapa pindah Islam? Bagi saya, hal-hal yang saya pelajari tentang Tuhan. Teman saya juga sering mengajak saya ke masjid saat itu,".

"Mereka mengajarkan saya soal Tuhan dan bagaimana agama ini bisa membantu dalam hidup. Itu menyentuh saya dan akhirnya memutuskan untuk menjadi muslim," kata Ragnar menambahkan. 

Ragnar saat ini sedang berada di Indonesia, menjalani persiapan skuad Garuda untuk menghadapi Vietnam pada lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Ragnar dipanggil pelatih Shin Tae-yong usai resmi menjadi WNI pada 18 Maret 2024 lalu. Dan saat ini adalah momen pertamanya menjalankan ibadah puasa di Indonesia.

"Ya ini hal yang bagus, saya sudah dengar bahwa di tim ini banyak pemain muslim, jadi bagi saya ini adalah suasana baru," kata Ragnar.

"Biasanya saya berada di tim yang hanya ada mungkin 2-4 pemain yang menjalankan Ramadan. Jadi ini adalah hal yang spesial," ucap Ragnar. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya