Bagaimana Perpustakaan Islam dari Abad ke-8 Bisa Mengubah Dunia
- bbc
"Mereka yang ingin mengetahui seni dalam berhitung, mengenai kepelikan dan kecerdikannya, harus tahu menghitung dengan tangan," tulis Fibonacci dalam bab pertama karya ensiklopedia miliknya, mengacu pada angka-angka yang sekarang dipelajari di sekolah (1, 2, 3, 4 dst.).
"Dengan kesembilan figur angka dan satu tanda 0, angka-angka apa pun bisa ditulis."
Akhirnya, matematika dapat digunakan dalam berbagai bentuk.
Kejeniusan Fibonacci ini bukan sekadar kreativitasnya sebagai seorang matematikawan, tapi juga ketekunan untuk memahami ilmu dari kalangan ilmuwan Muslim selama berabad-abad: rumus penghitungannya, sistem penempatan desimalnya, dan aljabar mereka.
Kenyataannya, gagasan sistem Liber Abbaci sebagian besar berdasarkan pada algoritma Al-Khwarizmi dari abad ke-9 .
Untuk pertama kalinya, risalah revolusionernya menyajikan sebuah cara yang sistematik untuk memecahkan persamaan kuadrat.
Oleh karena temuannya ini, Al-Khawarizmi sering disebut sebagai bapak aljabar - sebuah kata yang banyak memberikan manfaat - yang berasal dari kata Arab "al-jabr", yang artinya "memulihkan bagian yang rusak".
Pada 821 ia diangkat menjadi seorang astronom dan kepala pustakawan Rumah Kebijaksanaan.
Risalah Al-Kwarizmi memperkenalkan sistem bilangan desimal di dunia Muslim," jelas Al-Khalili.
"Yang lainnya, seperti Leonardo da Pisa, membantu menyebarkannya ke seluruh Eropa."