Jenis Bullying pada Anak Ini Jarang Disadari, Orangtua Patut Waspada

Ilustrasi korban bullying.
Sumber :
  • Pixabay/ wokandapix

JAKARTA – Bullying atau perundungan menjadi kata yang tak asing didengar akhir-akhir ini. Marak ditemukannya kasus perundungan di berbagai wilayah di Indonesia yang menyebabkan kematian korbannya membuat Komite Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan bahkan Presiden Republik Indonesia menaruh perhatian serius mengenai pentingnya edukasi mengenai pencegahan bullying ini. Lalu, apa yang dimaksud dengan perundungan?

KKB Serang Polsek Homeyo, Seorang Warga Sipil Tewas Tertembak

Menurut psikolog Andrew Mellor, perundungan adalah pengalaman yang terjadi ketika seseorang merasa teraniaya oleh tindakan orang lain dan ia takut apabila perilaku buruk tersebut akan terjadi lagi sedangkan korban merasa tidak berdaya untuk mencegahnya. Yuk, scroll untuk cari tahu info lengkapnya.

"Perundungan tidak lepas dari adanya kesenjangan kekuatan antara korban dan pelaku serta diikuti pola repetisi (pengulangan perilaku)," ujar Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Subspesialis Anak dan Remaja (Psikiatri), dr. Anggia Hapsari, Sp. K. J, Subsp. A. R. (K), dalam keterangan persnya, dikutip Jumat 28 Juli 2023. 

Banyak Salah Kaprah Soal Ilmu Parenting, Zaidul Akbar: Yang Bermasalah Orangtua Bukan Anak

KPAI menerima aduan dari 480 anak yang menjadi korban bullying di sekolah pada periode 2016 hingga 2020. Sulitnya memutus mata rantai kasus perundungan ini menjadi pokok permasalahan. Sebab, korban bisa menjadi pelaku dan pelaku dapat pula menjadi korban. Diperlukan peran serta banyak pihak untuk memutus bersama mata rantai yang sudah mengakar kuat ini. 

Kasus Mayat Bayi di Tanah Abang, Kedua Pelaku Terancam 15 Tahun Penjara

"Salah satunya, peran serta dari keluarga dan lingkungan sekitar," tambah dokter yang praktik di RS Pondok Indah-Bintaro Jaya.

Jenis perundungan
Ada berbagai jenis perundungan, tak hanya fisik saja yang lebih mudah diidentifikasi karena terlihat lukanya, tetapi ada pula perundungan yang sifatnya merusak relasi sosial seseorang, antara lain:

Perundungan fisik, yaitu jenis perundungan yang melibatkan kontak fisik antara pelaku dan korban. Perilakunya termasuk memukul, menendang, meludahi, mendorong, mencekik, melukai menggunakan benda, memaksa korban melakukan aktivitas fisik tertentu, menjambak, merusak benda milik korban, dan lain-lain.

"Perundungan fisik adalah jenis yang paling tampak dan mudah untuk diidentifikasi dibandingkan perundungan jenis lainnya," katanya.

Perundungan verbal melibatkan bahasa verbal yang bertujuan menyakiti hati seseorang. Perilaku yang termasuk, antara lain: mengejek, memberi nama julukan yang tidak pantas, memfitnah, pernyataan seksual yang melecehkan, meneror, dan lain-lain. Kasus perundungan verbal termasuk jenis perundungan yang sering terjadi dalam keseharian namun seringkali tidak disadari.

Ilustrasi Bullying

Photo :
  • Freepik

Perundungan relasi sosial adalah jenis perundungan yang bertujuan menolak dan memutus relasi sosial korban dengan orang lain, meliputi pelemahan harga diri korban secara sistematis melalui pengabaian, pengucilan, atau penghindaran. 

Contoh perundungan sosial antara lain menyebarkan rumor, mempermalukan seseorang di depan umum, menghasut untuk menjauhi seseorang, menertawakan, menghancurkan reputasi seseorang, menggunakan bahasa tubuh yang merendahkan, mengakhiri hubungan tanpa alasan, dan lain-lain.

Perundungan elektronik merupakan merupakan bentuk perilaku perundungan yang dilakukan melalui media elektronik seperti komputer, ponsel, internet, situs, chatting room, e-mail, SMS, dan lain-lain. Perilaku yang termasuk perundungan elektronik antara lain menggunakan tulisan, gambar, dan video yang bertujuan untuk mengintimidasi, menakuti, dan menyakiti korban. 

"Contohnya cyberbullying, yaitu perundungan melalui internet," tambahnya.

Tips cegah perundungan
Berikut beberapa hal sederhana untuk mencegah terjadinya perundungan di lingkungan Anda. Ambil tindakan dengan segera.

Tatap mata si perundung dan minta agar dia menghentikan tindakannya
Jika si perundung menggoda dengan cara yang tidak Anda sukai, mengejek, atau mengancam secara fisik, terkadang kontak mata dan ketenangan, serta mengatakan "tidak" dengan jelas adalah cara yang tepat untuk meredakan ketegangan. Katakan kepada si perundung bahwa Anda tidak suka dengan perlakuan yang Anda terima, dan tegaskan bahwa hal itu harus segera dihentikan. 

Ilustrasi korban bullying

Photo :
  • Pixabay/ wokandapix

Jika keadaannya tepat, cobalah tertawa untuk mengurangi ketegangan. Si perundung biasanya berusaha untuk mengalahkan orang yang mereka bully, jadi jika Anda tampak tidak takut, dia akan menyerah dan meninggalkan Anda. Jangan meminta si perundung menghentikan tindakannya dengan cara Anda berteriak kepadanya. Hal ini akan memprovokasi si perundung terus menggoda Anda untuk mendapatkan reaksi yang lebih keras.

Hindari membuat situasi bertambah panas
Menantang si perundung dengan menjulukinya atau mengancam bahwa Anda akan melawan balik hanya akan memperburuk situasi. Jangan berteriak atau melangkah maju saat mendapatkan kekerasan fisik. Si perundung cenderung menanggapi dengan melakukan perundungan lebih lanjut, dan Anda akan berisiko menghadapi masalah yang lebih banyak atau dia semakin mem-bully jika Anda terlibat dalam situasi tersebut

Ketahui kapan Anda bisa pergi meninggalkannya
Jika situasi sepertinya mengancam atau berbahaya, sebaiknya Anda segera pergi. Berbalik dan pergilah dari si perundung. Pada suatu titik, adu pendapat dengannya tidak ada gunanya. Jika Anda mengkhawatirkan keselamatan Anda, temui guru atau pembimbing yang Anda percayai untuk membantu mengatasi situasi tersebut. Hindari melakukan kontak lebih jauh dengan si perundung sampai Anda melakukan langkah-langkah lain untuk menghentikan perundungan.

Jangan menanggapi serangan perundungan yang dilancarkan lewat SMS
Jika Anda mendapat perundungan dari seseorang lewat pesan pendek (SMS), media sosial, laman pribadi Anda, surel, atau media daring lainnya, jangan ditanggapi. Jika si perundung anonim, provokasi hanya akan memperburuk situasi. Alih-alih menanggapi si perundung, lakukan tindakan-tindakan berikut:

Simpan bukti. Jangan menghapus email atau pesan pendek yang berisi ancaman. Anda mungkin akan membutuhkan bukti-bukti itu jika keadaan menjadi lebih buruk

Blok si perundung
Jika Anda kenal dengan pelakunya, blok orang itu dari media sosial Anda, hapus dia dari kontak telepon, dan jangan melakukan korespondensi dengan orang itu melalui cara apa pun. Hal ini seringkali cukup untuk menghalangi si perundung melakukan tindakan yang lebih jauh. Jika orang itu anonim, tandai email-nya dan golongkan sebagai surel sampah (spam).

Ubah pengaturan akun Anda agar sulit dicari secara daring
Mulailah memakai nama berbeda untuk ditampilkan (screen name) atau mengetatkan pengaturan privasi di akun sosial media Anda.

Cari bantuan dari luar, jangan menunggu terlalu lama
Jika si perundung sudah membuat Anda merasa cemas saat berangkat ke sekolah, terjaga pada malam hari, atau mencampuri kehidupan Anda secara negatif, carilah pertolongan dari orang dewasa yang bisa dipercaya

Berbicaralah dengan petugas sekolah
Berbicaralah dengan kepala sekolah atau pembimbing yang ada di sekolah mengenai situasi tersebut sehingga perundungan itu dapat dihentikan sesegera mungkin. Langkah-langkah yang diambil dapat berupa menghukum si perundung atau mengadakan mediasi untuk mengatasi masalah tersebut. Ketahui bahwa ada anak-anak lain di sekolah Anda yang mengalami masalah yang sama, maka peraturan dan protokol ditempatkan untuk alasan yang baik. 

"Jika Anda orangtua, rencanakan pertemuan dengan pengurus sekolah alih-alih mengatasi sendiri situasi tersebut. Laporkan perundungan di dunia maya kepada penyedia layanan internet. Ambil langkah hukum. Kontak penegak hukum setempat," jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya