- Ist
LABUAN BAJO – Setelah menikmati liburan di Labuan Bajo, rasanya kurang lengkap tanpa membawa pulang oleh-oleh khas daerah tersebut. Primarasa, yang telah beroperasi sejak tahun 2022 di Labuan Bajo, terus memberikan kontribusi besar bagi para pengrajin dan pengusaha lokal.
Prima Gallery, bagian dari Primarasa, menawarkan berbagai pilihan oleh-oleh khas Labuan Bajo, antara lain Tenun NTT, Mutiara Air Tawar dan Air Laut, gantungan kunci, gelang, serta aneka produk lainnya. Scroll lebih lanjut ya.
Tak hanya itu, Prima Gallery juga memanjakan pengunjung dengan camilan lezat seperti Roti Kompyang, Pia Rasa Kuno, dan Kue Labu Madu khas dari Prima Rasa. Kue Labu Madu ini bahkan telah berhasil menarik perhatian Lee Hsien Loong, Perdana Menteri Singapura, saat beliau berkunjung ke Primarasa Labuan Bajo. Sang Perdana Menteri pun tampak sangat puas dengan rasanya dan membawa pulang kue tersebut ke Singapura.
"Bapak Lee Hsien Loong telah mencicipi dan menyatakan kesukaannya terhadap camilan ini," ungkap Icha selaku Supervisor di Prima Gallery.
Tak dapat dipungkiri, hampir semua produk dan camilan yang ditawarkan di Prima Gallery menjadi favorit wisatawan yang datang. Harga produk bervariasi, mulai dari yang terjangkau hingga mencapai jutaan rupiah. Produk yang cukup menjadi idola, yakni Mutiara dan kain tenun khas Nusa Tenggara Timur, memang dapat memakan biaya yang lebih besar.
Oleh-oleh di Prima Gallery, Labuan Bajo
- Ist
"Kami mendirikan Prima Gallery dengan tujuan untuk mendukung UMKM dari masyarakat NTT dan memberikan kemudahan kepada wisatawan yang sedang bersantap di Primarasa Restoran untuk mendapatkan oleh-oleh dari pengrajin Nusa Tenggara Timur," tambah Icha.
Bagi para pengunjung yang tertarik berkunjung, Prima Gallery berlokasi di lantai 1 Primarasa Restoran Labuan Bajo dan buka mulai jam 07.00 hingga 21.45 WIB.
Gunung Lewotobi Erupsi Dua Kali pada Jumat Dini Hari, Warga Dilarang Beraktivitas di Radius 2 Km
PVMBG mencatat terjadi dua kali erupsi di Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur pada Jumat dini hari. Warga dilarang beraktivitas di radius 3 km dari puncak.
