- ukrinform.net
VIVA – Hampir bisa dipastikan Perang Rusia-Ukraina masih jauh dari selesai. Bahkan kemungkinan besar konflik bersenjata antara Vladimir Putin dan Volodymyr Zelensky bisa meluas ke Laut Hitam.
Kemungkinan meluasnya konfrontasi bersenjata antara militer Rusia dan Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU) ke Laut Hitam, juga akan menyeret negara-negara Barat anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Menurut laporan terbaru, Intelijen Pertahanan Kementerian Pertahanan Inggris mengungkap langkah Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF) menyebar sejumlah unit kapal perang di Laut Hitam.
Tak tanggung-tanggung, Armada Laut Hitam Angkatan Laut Rusia (VMF) mengerahkan armada kapal korvet Sergey Kotov (Project 22160) yang berpatroli dengan jalur pelayaran antara Selat Bosphorus hingga Odessa.
VIVA Militer: Armada tempur Angkatan Laut Rusia (VMF)
- See News
"Saat ini terdapat potensi intensitas dan cakupan kekerasan di kawasan itu akan meningkat," bunyi pernyataan Intelijen Pertahanan Inggris dilansir VIVA Militer dari Pravda.
Intelijen Pertahanan Inggris meyakini jika pengerahan armada tempur militer Rusia di Laut Hitam, adalah upaya memblokade kapal-kapal kargo atau komersial yang masuk.
Laporan Intelijen Pertahanan Inggris ini berkaitan dengan keputusan Kementerian Pertahanan Rusia, yang akan bertindak tegas jika ada kapal asing masuk ke Laut Hitam.
VIVA Militer melaporkan dalam berita Kamis 20 Juli 2023 lalu, Kementerian Pertahanan Rusia memastikan jika ada kapal jenis apapun yang melintas Laut Hitam akan dijadikan sasaran tembak yang sah.
Kapal perang korvet Rusia Aleksin menembakkan rudal saat parade Hari Angkatan Laut Rusia di Baltiysk, wilayah Kaliningrad, Rusia, Minggu (31/7/2022).
- ANTARA FOTO/REUTERS/Vitaly Nevar/wsj.
Kementerian Pertahanan Rusia menegskan bahwa aturan itu akan mulai berlaku per tanggal 20 Juli 2023, sejak pukul 00.00 dini hari waktu setempat.
"Semua kapal yang menuju pelabuhan Ukraina di Laut Hitam sebagai pengangkut potensial kargo militer," bunyi pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia.
"Mulai pukul 00:00 waktu Moskow pada 20 Juli, semua kapal di perairan Laut Hitam yang menuju pelabuhan Ukraina akan dianggap sebagai pembawa muatan militer yang potensial," lanjut pernyataan tersebut.
