Logo BBC

Masalah Distribusi Logistik 'Bisa Perbesar' Potensi Kecurangan

Pekerja merakit kotak suara KPU beberapa waktu lalu.
Pekerja merakit kotak suara KPU beberapa waktu lalu.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

Titi Anggraini dari Perludem mengungkapkan, ruwetnya logistik pemilu juga terjadi pada pemilu sebelumnya pada 2014, terutama disebabkan oleh kondisi cuaca atau keadaan yang di luar kendali atau force majeure.

" Cuaca membuat distribusi perlengkapan pemungutan suara tidak bisa sesuai dengan rencana dan jadwal yang ditetapkan," ujarnya.

Hal itu membuat pemungutan suara dilanjutkan, atau disebut dengan pemilu lanjutan.

"Waktu itu di beberapa TPS, terutama di daerah-daerah kepulauan terluar, akibat hambatan distribusi surat suara, pemungutan suaranya tidak diselenggarakan pada hari H, tapi dilanjutkan setelah logistik atau perlengkapan pemungutan suara tiba di lokasi," jelas Titi.

Supaya hal ini tak terulang, Titi melanjutkan, KPU harus mencermati secara detail setiap hal yang menjadi hambatan di dalam pemenuhan perlengkapan pemungutan suara, termasuk berkoordinasi dengan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

"Karena Bawaslu adalah institusi yang akan mengawasi pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara, maka sinergisitas dua lembaga ini menjadi penting."

"Jadi apa yang akan dilakukan kalau tanggal sekian perlengkapan pemungutan suara masih belum terpenuhi, langkah-langkah apa yang harus diambil," kata Titi.

Perusahaan pencetak surat suara dan penyedia logistik pendukung memiliki tanggung jawab untuk mendistribusikannya ke KPU daerah.