- VIVA.co.id/ Shalli Syartiqa
JAKARTA – Ben Kasyafani tersandung kasus somasi atas aliran sesat yang dilaporkan mantan salah satu penganut keyakinan tersebut. Bahkan, terkuak secara perlahan asal muasal mantan suami Marshanda itu mengenal dan mendalami keyakinan tersebut berdasarkan pandangan mantan penganut aliran sesat itu.
Mantan anggota dari salah satu mantan pengikut suatu ajaran tertentu, Elyana dan Imam Naasai mensomasi Ida Royani dan Ben Kasyafani. Keduanya mensomasi Ida Royani dan mantan suami Marshanda ini lantaran diduga aliran sesat.
"Pesan terbuka kepada dua publik figur yaitu Ida Royani dan Ben Kasyafani. Dalam hal ini patut diduga keterkaitannya dengan suatu ajaran yang diduga menyimpang," ungkap kuasa hukum Elyana dan Imam Nasai, Ichwan Toni.
Diungkap Imam, Ida Royani dan Ben Kasyafani merupakan pengikut . Ia menuturkan bahwa aliran sesat itu juga diyakini mendiang ayah Ben Kasyafani yang sempat menjadi imamnya sehingga diyakini sebagai sumber aliran sesat itu.
"Ada podcast antara Ida dan Ben Kasyafani dan kebetulan Ben Kasyafani orang tuanya Almarhum didapuk sebagai imam daerah," tutur Imam Naasai, dikutip dari YouTube.
Ben Kasyafani.
- Ichsan/VIVA.co.id
Imam Naasai melanjutkan bahwa Ida Royani memiliki jabatan dalam aliran tersebut sebagai pengurus pusat yakni penerobos ibu-ibu pusat untuk Indonesia bagian barat. Sementara Ben Kasyafani hanya sebagai jamaah tanpa jabatan tinggi.
"Saya dari lahir sampai umur 30 tahun. Ibu saya pengurus pusat seletting sama ibu Ida Royani. Ibu Ida Royani punya jabatan penerobos ibu-ibu pusat untuk Indonesia bagian barat," ujar Imam Naasai lagi
Imam juga kembali menyinggung tentang kebanggaan Ida Royani yang menjadi anggota di sana. Padahal, Imam Naasai dengan jelas menilai bahwa ajaran tersebut menyimpang dari agama yang benar.
"Jadi aneh ibu Ida mengatakan bangga. Apa yang dibanggakan tidak kenal mazhab. Enggak kenal tauhid, kok ibu bangga?," jelasnya.
Dalam keterangan Imam untuk seseorang yang ingin masuk ke organisasi itu juga tidaklah mudah. Namun, Ben Kasyafani sendiri belum memberikan tanggapan atas somasi tersebut.
"Kita masuk itu enggak bisa langsung, ada tahap-tahapnya sampai baiat baru diklaim," jelasnya.
Konsumen Makin Pede Tatap Ekonomi Indonesia, BI Ungkap Indikatornya
Bank Indonesia (BI) mencatat, optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat pada April 2024.
