Curhat Haru Princess Jessica, Dapat Hidayah Hingga Ingin Buang Payudara

Transpuan Princess Jessica
Sumber :
  • Tangkapan Layar: TikTok

VIVA Showbiz – Seorang transgender bernama Jessica Rinrada atau akrab disapa Jeje itu memang sempat viral berfoto di depan kabah ketika umrah. Dia memiliki nama asli yakni Bagas Rahmatia.

Setelah 9 Tahun, Jemaah Haji Iran Akhirnya Diperbolehkan Datang ke Mekah

Jeje yang juga ngetop dengan sebutan Princess Jessica tersebut mendapat hidayah dan ingin kembali jadi laki-laki setelah pulang umrah. Sejak kecil, Jessica Rinrada sudah merasakan dalam dirinya punya kepribadian ganda.

Dia mulai suka sesuatu yang berbau 'perempuan'. Kini, Jeje telah mengubah total penampilannya menjadi wanita cantik. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

2 Transgender Thailand Mencari Pembebasan dari Dinas Wajib Militer

Meskipun tampil feminim selama umroh, Jessica, yang memiliki identitas asli laki-laki dengan nama Bagas Rahmatia, menyatakan keinginannya untuk bertaubat dan kembali pada jati dirinya yang sejati.

Warga Iran Kini Dapat Kembali Berangkat Umrah Setelah 9 Tahun, Hal Ini Jadi Penyebabnya

Penampilan Jeje selama umroh pun mirip wanita ssehingga mencuri perhatian jemaah lain. Hal tersebut lantaran Jeje tetap mengenakan pakaian ihram laki-laki, gamis, dan sorban yang biasanya dikenakan oleh pria.

"Sedikit-sedikit dari Allah mendapatkan petunjuk, hidayah. Di sana merasa nggak ada setruman, greng, pas pulang kayak ngerasain, harus udah deh, cepat-cepat disudahi, kepikiran dapat hikmahnya setelah pulang," ungkap Jeje, dikutip dari podcast Densu, Senin 18 Desember 2023.

Awalnya Jeje bertanya pada biro umrah, apakah orang sepertinya bisa ikut. Kemudian biro umrah memperbolehkan asal ibadah sesuai dengan gender aslinya.

Jeje menyadari bahwa usia tidak ada yang tahu dan dirinya tidak boleh egois, mengikuti hawa nafsu.

"Mikir harus kembali berubah. Tapi jiwa, batin, belum menyatu dengan apa yang dipikir, belum bisa dan berharap banget," ujar Jeje.

Jeje sendiri menegaskan bahwa dirinya adalah lelaki, masih salat Jumat, salat tida pakai mukena melainkan peci, celana dan sarung. Sehingga saat di Tanah Suci, Jeje sebisa mungkin menutupi diri dengan penampilan lelaki.

"Dada dibebet, dan diikat, sesek banget. Kebetulan dapat malam, jadi nggak panas dan bebannys disesek tadi, tiga jam," katanya.

Jeje bersyukur bahwa saat masuk ke Makkah, tidak ada masalah berarti. Dia kemudian sempat salat di Madinah dan dia merasa amat senang hingga menangis di Masjid Nabawi, keluar masjid kemudian dihadang pihak keamanan.

"Ditanya cewek apa cowok, padahal dandanan udah cowok. Rambut aku kepang, tapi muka nggak bisa dibohongin (kayak cewek). Dilihat dari atas sampai bawah, dada masih kelihatan (busung) dan diminta paspor dan tetap nggak percaya," katanya.

Jeje kemudian menghubungi ustaz yang jadi pembimbing ibadah umrahnya, dijelaskan dan dibebaskan.

Tetapi tidak sampai disitu saja, Jeje sempat merasa dipandang hina, rasanya bagai ditelanjangi karena dilihat dengan tatapan jijik dan aneh.

"Rasanya sakit hati banget," jelasnya.

Tidak sampai disitu, Jeje juga sempat dihadang sekitar 40 orang selama 30 menit di Madinah. Padahal dirinya sudah pakai peci, buah dadanya tertutup, tetapi saat tawaf di Makkah hanya dengan dua kain, dia jadi sorotan.

"Dari berangkat, aku udah persiapan, apesnya udah aku ikhlaskan dan pasrah. Pas sampai Makkah, apa yang terjadi, ikhlaskan, fokus ibadah, halangan apa nggak dipeduliin," katanya.

Kini baru ketahuan bahwa Jeje pergi umrah atas dasar keinginan sang ibu. Ibunya tidak mau berangkat atau memilih untuk mengundur perjalanan, demi Jeje bisa ikut ibadah bersama.

Meski demikian Jeje merasa tidak ada beban, ringan dan bahagia bisa ibadah dengan dua orang tuanya.

"Pas mandang orang tua, kayak kepikiran kasihan nanti mereka siksanya apa. Papa orangnya nggak banyak omong, legowo, ikhlas, pasrah dan tidak pernah menuntut," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya