Indonesia Masters 2021

Tersingkir Cepat di Indonesia Masters, Praveen/Melati Jadi Sorotan

Ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti
Sumber :
  • Instagram: badminton.ina

VIVA – Pelatih bulu tangkis ganda campuran Indonesia, Nova Widianto kecewa dengan penampilan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti yang berujung kekalahan di babak pertama Indonesia Masters 2021. Dia menyebut permainan keduanya tak mencerminkan jiwa nasionalisme.

Dukungan Istora Senayan Bikin Leo/Daniel Percaya Diri di Indonesia Masters 2024

"Kemarin kita semua melihat permainannya seperti apa, tidak ada daya juangnya. Tidak ada rasa tanggung jawab main untuk Indonesia. Sepertinya tidak ada kebanggaan, entah apa yang mereka pikirkan," kata Nova menyikapi anak didiknya dalam konferensi pers di Nusa Dua, Bali, Kamis 18 November 2021.

Pernyataan tegas ini diungkapkan Nova setelah ganda campuran peringkat lima dunia ini tersingkir di babak pertama, dikalahkan pasangan asal India Dhruv Kapila/Reddy N. Sikki dalam dua gim langsung 11-21, 20-22.

Alasan Selebrasi Emosional Leo/Daniel Usai Juara Indonesia Masters 2024

Praveen/Melati tidak menunjukkan kekompakan dalam permainannya dan terpaksa menyerah oleh pasangan non-unggulan itu. Baik Praveen dan Melati selalu mengaku bahwa permainan mereka baik-baik saja dan selalu menepis tanggapan negatif soal komunikasi mereka yang belakangan menjadi sorotan publik.

Namun, menurut coach Nova, Praveen dan Melati punya masalah pribadi yang secara fatal ikut mempengaruhi kinerja mereka sebagai pebulu tangkis nasional.

Daftar Juara Indonesia Masters 2024, China Berjaya di Jakarta

Alasan yang Membosankan

Pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti

Photo :
  • instagram.com/badminton.ina/

Pelatih berusia 44 tahun ini enggan menjelaskan secara rinci masalah apa yang dialami Praveen/Melati, tetapi ia menilai hal itu seharusnya bisa diselesaikan oleh kedua pemain dengan cepat. Coach Nova mengakui bahwa Praveen/Melati bermain tanpa menampilkan daya juang yang seharusnya ditampilkan pemain elit dunia.

Baginya, alasan komunikasi yang bermasalah sudah menjadi alasan yang membosankan dan tidak seharusnya tidak menjadi persoalan utama pada performa di lapangan.

Sebagai atlet yang masuk dalam peringkat lima besar dunia, seharusnya kendala seperti ini bisa diatasi kedua pemain apalagi sampai terbawa ke dalam lapangan dan mencoreng catatan prestasi yang sudah dibangun dengan kerja keras.

"Lawannya kemarin itu dua tingkat di bawah mereka, tapi mereka seperti tidak ada kemauan padahal main di kandang sendiri. Seharusnya kan ada kemauan untuk menang dan punya daya juang," ungkap Nova. (Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya