Logo ABC

Email Karyawan Facebook Soal Penjualan Akses Data Pengguna Terungkap

Pendiri dan CEO Facebook, Mark Zuckerberg.
Pendiri dan CEO Facebook, Mark Zuckerberg.
Sumber :
  • abc

"Pada dasarnya saya skeptis bahwa ada banyak risiko strategis kebocoran data seperti yang Anda pikirkan. Saya setuju ada risiko yang jelas di sisi pengiklan, tetapi saya belum menemukan cara bagaimana itu terhubung ke seluruh platform. Saya pikir kita membocorkan informasi ke pengembang, tetapi saya tak bisa menemukan contoh di mana data tersebut telah bocor dari satu pengembang ke pengembang lain dan menyebabkan masalah nyata bagi kita. Apakah kamu memiliki contoh ini?"

"... Tanpa membatasi distribusi atau akses ke teman yang menggunakan aplikasi ini, saya tak berpikir kita punya cara untuk membuat pengembang membayar kita selain menawarkan pembayaran dan jaringan iklan."

Dokumen lain menunjukkan karyawan Facebook menghubungkan pengeluaran pada "NEKO", yang disebut media The Wall Street Journal mengacu pada iklan aplikasi, dengan akses data.

Misalnya, ini dari email pada 19 September 2013:

"Poin utama: 1 / Cari tahu apa yang dimau aplikasi lain seperti Refresh yang tak ingin kita bagi datanya dan cari tahu apakah mereka memiliki pengeluaran di NEKO. Komunikasi lewat satu perangkat ke semua aplikasi yang tak memiliki pengeluaran, izin itu akan dicabut. Komunikasikan ke lainnya bahwa mereka harus mengeluarkan $ 250k (atau setara Rp 2,5 miliar) untuk NEKO per tahun untuk mempertahankan akses ke data."

Dan inilah email lain dari 4 September 2013:

"Menghapus akses ke semua daftar teman sepertinya lebih menyerupai cara tidak langsung untuk mendorong adopsi NEKO."

Collins mengatakan menghubungkan akses ke data teman dengan nilai komersil adalah "fitur yang berulang" dari dokumen tersebut.

Isi lain dokumen