Facebook Tutup Akun-akun Propaganda Terkait Aparat Arab Saudi
- bbc
Ditambahkannya, langkah penangguhan juga dilakukan terhadap operasi terpisah yang berasal dari Uni Emirat Arab dan Mesir. Meski demikian, Facebook tidak menyebut bahwa operasi-operasi itu terkait dengan pemerintah setempat.
Aksi Facebook mengemuka setelah perusahaan yang didirikan Mark Zuckerberg itu dihujani kritik lantaran tidak berbuat apa-apa terhadap peredaran informasi palsu pada platform-nya.
Apa hal lain yang dikatakan Facebook?
Kepala kebijakan keamanan siber Facebook, Nathaniel Gleicher, menjelaskan bagaimana akun-akun Saudi diduga beroperasi.
"Admin halaman dan pemilik akun biasanya mengunggah berita regional dan isu-isu politik dalam bahasa Arab, termasuk topik seperti Putra Mahkota Mohammad bin Salman, rencana reformasi ekonomi-sosial dalam `Vision 2030`, serta kesuksesan pasukan Saudi, khususnya dalam konflik di Yaman," paparnya.
Dia menambahkan: "Mereka juga sering membagikan kritik terhadap negara-negara tetangga, termasuk Iran, Qatar, dan Turki. Lantas mempertanyakan kredibilitas jaringan berita Al-Jazeera dan Amnesty International.
"Meski orang-orang di balik aktivitas ini berupaya menyembunyikan identitas merekam, tinjauan kami menemukan hubungan dengan individu-individu yang terkait dengan pemerintah Arab Saudi," jelasnya.