Logo BBC

Rekaman Rahasia Saat Diktator Tunisia Dilengserkan Picu Arab Spring

Ilustrasi Presiden Tunisia BBC Indonesia
Ilustrasi Presiden Tunisia BBC Indonesia
Sumber :
  • bbc

Sekali lagi, Ben Ali mengajukan pertanyaan yang sama yang dia tanyakan kepada Eltaief - haruskah dia kembali ke Tunisia sekarang? Rachid mengatakan kepadanya bahwa akan lebih baik baginya untuk "tunggu sebentar".

"Ketika kami melihat situasi Anda dapat pulang, kami akan memberi tahu Anda, Bapak Presiden," kata Ammar kepada Ben Ali.

Dia kembali menelepon menteri pertahanannya, lagi-lagi menanyakan apakah dia harus pulang, dan kali ini Grira lebih berterus terang, memberi tahu Ben Ali bahwa dia "tidak dapat menjamin keselamatannya" jika dia melakukan hal itu.

Lewat tengah malam, pesawat yang membawa Ben Ali mendarat di Jeddah, Arab Saudi. Dia sempat memerintahkan pilot untuk mempersiapkan perjalanan untuk pulang sebelum dia dan keluarganya diantar ke Wisma Tamu Istana Raja Faisal.

Tapi pilot tidak mematuhi perintah itu. Dia malah langsung meninggalkan Ben Ali terbang kembali ke Tunisia.

Bangun di Arab Saudi keesokan paginya, Ben Ali menelepon menteri pertahanannya lagi.

Grira mengakui pemerintahnya sudah tidak bisa lagi mengendalikan apa yang terjadi di jalan-jalan. Dia bahkan mengatakan kepada Be Ali bahwa ada wacana kudeta.

Ben Ali menepis hal itu sebagai tindakan kaum "Islamis", sebelum sekali lagi menyinggung soal pulang ke negaranya.

"Ada kemarahan di jalan-jalan dengan cara yang tidak bisa saya gambarkan," jelas Grira. Dia tampaknya ingin menegaskan kepada presiden dengan menambahkan: "Agar Anda tidak dapat mengatakan bahwa saya memberi Anda informasi sesat, dan keputusan ada di tangan Anda."

Ben Ali mencoba mempertahankan reputasinya. "Apa yang telah saya lakukan kepada orang-orang di jalan? Saya sudah mengabdi kepada mereka."

"Saya memberi tahu Anda situasi sebenarnya, bukan cuma penjelasan," jawab Grira.