Sindiran Prabowo: Jangan Kawan Dijadikan Lawan

Debat Capres-Cawapres Pertama Prabowo Subianto
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta – Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengaku telah belajar banyak dari Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Salah satu hal yang ia pelajari, yaitu soal mengajak lawan politik menjadi kawan.

Jokowi Hadiri Pernikahan Rizky Febian & Mahalini, Sule Ungkap Momen Mengharukan!

Hal itu dikatakan Prabowo saat menghadiri acara Sarasehan Peningkatan Kemandirian Pesantren di JiExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat pada Sabtu, 16 Desember 2023.

Prabowo awalnya mengakui kehebatan Jokowi karena berhasil mengalahkannya dua kali pada Pilpres 2014 dan 2019, lalu menjadikannya kawan untuk mengisi posisi jabatan menteri di Kabinet Indonesia Maju.

Jokowi Perintahakan Sri Mulyani Jalin Komunikasi dengan Prabowo, Untuk Apa?

"Pokoknya saya sudah menyatu dengan Pak Jokowi. Saya tidak tahu ilmunya Pak Jokowi bagaimana, yang jelas hebat. Beliau bukan saja mengalahkan mantan panglima, mantan jenderal, beliau mengalahkan tapi beliau bisa menjadikan kawan yang baik," kata Prabowo.

Kemudian, Prabowo memberikan satiran jangan sebaliknya yakni kawan dijadikan sebagai lawan. "Kalau lawan jadikan kawan itu baru ilmu, jangan kawan dijadikan lawan, wah itu salah, ngerti enggak?," ujarnya.

Presiden Jokowi dan Iriana Hadir hingga Beri Karangan Bunga di Pernikahan Mahalini - Rizky Febian

Prabowo lantas menyinggung soal munculnya oknum-oknum yang justru menjadikan seorang kawan menjadi lawan.

"Ilmu yang tinggi adalah lawan dijadikan kawan, tapi di Indonesia ada orang yang suka kawan jadi lawan," ungkapnya.

Dia tidak secara gamblang mengungkap siapa sosok oknum yang dimaksud. Namun, dalam debat calon presiden perdana, Prabowo sempat adu argumen dengan capres nomor urut 1, Anies Baswedan.

Debat perdana capres antara Prabowo Subianto dengan Anies Baswedan.

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Prabowo Ungkit Jasa Usung Anies Jadi Gubernur

Dalam debat calon presiden perdana, Anies sempat menyinggung soal situasi demokrasi yang dinilai sedang tidak baik-baik saja. Anies mengatakan kebebasan bicara saat ini sangat memprihatinkan.

Selain itu, ia menilai oposisi tidak ada dan Pemilu 2024 dikhawatirkan tidak berjalan netral.

"Kebebasan berbicara terganggu, oposisi minim ujiannya. Besok-besok Pemilu bisa netral menjadi persoalan," ungkap Anies.

Mendengar itu, Prabowo mengatakan bahwa penilaian Anies soal demokrasi di Indonesia tidak sedang baik-baik saja sangatlah berlebihan.

"Anies berlebihan mengeluhkan demokrasi, ingat Anies dipilih menjadi gubernur DKI menghadapi pemerintah yang berkuasa," kata Prabowo.

Ketua Umum Partai Gerindra itu kemudian mengingatkan, bahwa pihaknya yang mengusung Anies maju sebagai Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2017. Kata Prabowo, tak mungkin Anies jadi gubernur jika demokrasi di Indonesia tak berjalan dengan baik.

"Saya yang mengusung bapak, kalau demokrasi tidak berjalan, tidak mungkin anda jadi gubernur!" tegas Prabowo.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya