Logo DW

Deretan Skandal Terbesar Melilit Deutsche Bank

picture alliance/dpa/A. Dedert
picture alliance/dpa/A. Dedert
Sumber :
  • dw

"Adalah kesalahan besar dalam menerima Jeffrey Epstein sebagai klien pada tahun 2013." Demikian tanggapan Deutsche Bank setelah Departemen Layanan Keuangan (DFS) Negara Bagian New York menjatuhkan denda sebesar 150 miliar dolar AS (Rp 2,2 kuadriliun) kepada bank tersebut.

Deutsche Bank tahu tentang "masa lalu kriminal yang mengerikan" dari Epstein dan tetap tidak melakukan apa pun terkait adanya "penarikan rutin dan mencurigakan," kata otoritas keuangan di New York tersebut. Transaksi juga berkorelasi dengan tindak kriminal pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur. Pelaku kejahatan seks itu “bunuh diri” saat berada dalam penjara di AS pada Agustus 2019.

Skandal Danske Bank

Deutsche Bank juga berperan dalam salah satu skandal pencucian uang terbesar di dunia, yakni sebagai bank koresponden bagi Danske Bank. Antara tahun 2007 dan 2015 terjadi aliran transfer mencurigakan senilai sekitar 200 juta euro (Rp 3,4 triliun) melalui cabang-cabang bank Denmark itu.

DFS sekali lagi menuduh bank tersebut tidak melakukan pengawasan yang memadai terhadap pelanggannya. Deutsche Bank setelah itu menginvestasikan sekitar satu miliar dolar untuk meningkatkan audit internalnya, dan menambahkan lebih dari 1.500 karyawan di departemen pengawasan.

Anjloknya harga saham

Beragam skandal yang menimpa selama beberapa tahun terakhir tidak hanya merusak reputasi bank itu. Harga sahamnya dan, akibatnya, nilai pasarnya ikut terjun bebas. Melihat ke masa sepuluh tahun ke belakang, saham Deutsche Bank telah kehilangan sekitar 75 persen dari nilainya. Sedangkan dalam kurun waktu 20 tahun, saham ini telah kehilangan 85 persen nilainya.