- Twitter Liverpool FC
VIVA – Agen Mo Salah secara terbuka menanggapi spekulasi bahwa penyerang Liverpool itu bisa meninggalkan klub musim panas ini, dengan tawaran besar dari Arab Saudi.
Sebuah laporan dari outlet Arab Saudi Al Riyadiah mengklaim bahwa Al Ittihad sedang bersiap untuk menawarkan Liverpool £60 juta untuk mengontrak Salah, dengan pemain Mesir itu menghasilkan £155 juta selama kontrak dua tahun.
Al-Ittihad adalah juara Liga Pro Saudi saat ini, dikelola oleh Nuno Espirito Santo dan telah mengontrak Karim Benzema dan N'Golo Kante musim panas ini.
Dua pemain Liverpool juga telah dijual ke klub Arab Saudi musim panas ini, dengan Jordan Henderson bergabung dengan Steven Gerrard di Al Ettifaq seharga £12 juta sementara Fabhino juga telah menandatangani kontrak dengan Al Ittihad setelah transfer £40 juta.
Namun, Salah tidak akan bergabung dengan mereka, dengan agennya Ramy Abbas mengklarifikasi keinginan pemain berusia 31 tahun itu untuk tetap di Anfield.
“Jika kami mempertimbangkan untuk meninggalkan Liverpool tahun ini, kami tidak akan memperbarui kontrak di klub musim panas lalu. itu omong kosong. Mohamed tetap berkomitmen untuk Liverpool."
Salah menandatangani kontrak tiga tahun dengan Liverpool pada Juli 2022, mengikat masa depannya ke klub dalam kesepakatan senilai £350.000 per minggu.
Beberapa bulan sebelumnya, pencetak gol yang produktif secara eksklusif mengatakan kepada FourFourTwo bahwa "ini bukan tentang uang", menunjukkan hari dia meninggalkan Liverpool akan sangat menyedihkan.
Al Riyadiah memang mengabarkan bahwa sumber yang dekat dengan Salah mengklaim negosiasi sedang terjadi dengan Al Ittihad, meskipun Abbas rumor itu saran itu.
Wartawan Mesir Ismael Mahmoud juga bereaksi di Twitter, menyatakan bahwa Salah "ingin bertahan di Eropa setidaknya untuk satu tahun lagi.
Sementara Liverpool "tidak berniat" menjual. Menurut Mahmoud, negosiasi antara kedua pihak tidak lebih dari panggilan telepon penjajakan antara perwakilan Al Ittihad dan Abbas.
Terpopuler: Ciri-ciri Pembunuh Vina Cirebon yang Masih Berkeliaran, Sosok Jenderal Pembangkang Orba
Kasus pemerkosaan dan pembunuhan sadis di Cirebon, Jawa Barat, pada 2016, kembali jadi perbincangan publik. Kasus itu belum tuntas meski telah delapan tahun berlalu.
