Kamera Canggih Ini Dibuat untuk Tahan 1.000 Tahun

Kamera Milenium di Arizona, AS.
Sumber :
  • New York Post

VIVA Tekno – Bagaimana Bumi akan berubah dalam seribu tahun mendatang? Kebanyakan dari kita hanya akan berfikir, namun tidak dengan seorang profesor dari Universitas Arizona, Amerika Serikat (AS) ini.

Hyundai Santa Fe Baru Tertangkap Kamera sedang Tes Jalan di Jakarta

Ia ingin tahu bagaimana masa depan dan akhirnya menciptakan sebuah kamera yang bisa bertahan hingga 1.000 tahun ke depan. 

Kamera tersebut bernama Millennium Camera atau Kamera Milenium. Tak sembarangan, sang pencipta Jonathon Keats, yang mana adalah seorang filsuf eksperimental di Fakultas Seni Rupa Universitas Arizona, mengatakan dia ingin Kamera Milenium memancing pemikiran yang lebih dalam tentang masa lalu, masa kini, dan masa depan umat manusia, dan seperti apa masyarakat bumi nanti saat kita memasuki abad ke-31.

Berasa Idol, Rezky Aditya Terekam Kamera Dispatch Saat Jalan di Bandara Incheon

Kamera 1.000 tahun di Arizona

Photo :
  • New York Post
Presiden Direktur P&G Indonesia Sebut Prospek Masa Depan Indonesia Cerah 

“Kebanyakan orang memiliki pandangan yang suram terhadap apa yang akan terjadi di masa depan,” kata Keats, melansir New York Post, Selasa, 22 Januari 2024.

"Sangat mudah untuk membayangkan bahwa orang-orang dalam 1.000 tahun dapat melihat versi Tucson yang jauh lebih buruk daripada apa yang kita lihat saat ini, namun fakta bahwa kita dapat membayangkannya bukanlah hal yang buruk," lanjutnya. 

"Ini sebenarnya hal yang baik, karena jika kita bisa membayangkan hal itu, maka kita juga bisa membayangkan apa lagi yang mungkin terjadi, dan karena itu mungkin memotivasi kita untuk mengambil tindakan guna membentuk masa depan kita,” 

Kamera itu terdiri dari tiang baja dengan silinder tembaga di atasnya. Saat cahaya memasuki silinder, ia melewati lubang seukuran peniti pada lembaran tipis emas 24 karat, kemudian di permukaan diberi pigmen cat minyak yang disebut rose madder.

Keats menggunakan teknik lukisan cat minyak zaman Renaisans untuk membuat hal itu: yaitu dengan pigmen yang disebut red madder yang dilukis pada tembaga yang telah digosok dengan batu apung dan bawang putih untuk menciptakan permukaan peka cahaya yang akan “memudar secara bertahap”. 

Lubang jarum itu menembus emas 24 karat, yang “tidak akan menimbulkan korosi”, menurut profesor tersebut. 

Keats hanya bisa membuat tebakan mengenai jenis material yang akan berubah secara bertahap selama berabad-abad hingga menghasilkan gambar yang dapat dikenali, namun ia berharap memudarnya pigmen rose madder dalam siklus siang hari yang akan terjadi berulang-ulang akan berhasil. 

Terletak di dekat jalur pendakian di Bukit Tumamoc, menghadap ke Tucson, kamera ini disertai dengan pemberitahuan yang mendorong orang yang lewat untuk merenungkan apa yang mungkin terjadi di milenium berikutnya. 

Ketika gambar tersebut akhirnya terungkap, bagian lanskap yang paling statis akan terlihat paling jelas, sementara area yang sering berubah akan berubah bentuk menjadi lebih seram.

Kemungkinan besar adalah garis besar lanskap alam akan tercetak dengan kuat, sementara jumlah dan desain bangunan dalam bidikan akan berubah selama berabad-abad, meskipun proyek kamera bersifat netral dalam hal perencanaan ke depan. 

"Kamera sama sekali tidak membuat pernyataan tentang pembangunan (secara jelas), tentang bagaimana kita harus membangun kota atau tidak,” kata Keats. 

"Hal ini diatur di sana untuk mengundang kita bertanya dan terlibat dalam percakapan serta mengundang perspektif generasi masa depan dalam arti bahwa mereka ada dalam pikiran kita."

Namun meski sudah mempersiapkan dengan matang, Keats mengakui bahwa ada "banyak alasan" mengapa Kamera Milenium bisa saja tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

Kamera 1.000 tahun di Arizona

Photo :
  • New York Post

Hal ini karena belum ada yang pernah membuat kamera seperti ini sebelumnya, dan bahkan mungkin akan dihilangkan pada generasi mendatang. 

Namun, niatnya adalah bahwa Kamera Milenium tetap bisa beroperasi hingga tahun 3023. “Jika kita membukanya untuk sementara, maka hal itu akan menghilangkan imajinasi kita tentang apa yang perlu kita lakukan,” ujar Keats.

Keats juga sedang memasang kamera seribu tahun lainnya di Los Angeles, Pegunungan Alpen Austria, dan Chongqing, China. “Banyak hal yang bisa salah dan saya pikir apa pun yang terjadi, itu adalah gambaran dunia dan bagaimana dunia berubah,” kata sang inovator.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya