Kartu Lebaran, Nasibmu Kini

- ANTARA/Arief Priyono
Sosiolog Universitas Gadjah Mada, Sunyoto Usman menilai, Kartu Lebaran mulai jarang digunakan bukan cuma karena marak penggunaan gadget. Tradisi orang Indonesia yang suka bertatap muka saat Lebaran dan saling silaturahmi atau reuni juga jadi alasan, mengapa Kartu Lebaran kini tak begitu diperlukan.
"Ini karena adanya tradisi reuni tadi. Lalu tidak begitu diutamakan Kartu Lebaran," ujar Sunyoto.
Walau ucapan kata maaf dan selamat Idul Fitri mudah dikirimkan lewat media sosial, tetap tradisi reuni keluarga dan kerabat menjadi hal yang lebih penting.
"Ini menegaskan kembali ikatan persaudaraan, jadi merindukan tatap muka. Mungkin karena kerinduan hanya bisa terbayar melalui reuni."
Lewat reuni, komunikasi tak hanya sebatas lewat tulisan dalam kartu Lebaran atau kata-kata lewat media sosial. Melalui pertemuan tatap muka, komunikasi tentu bisa dilakukan tanpa batas.
Tapi kembali lagi, tidak ada salahnya 'menghidupkan' kembali tradisi berkirim kartu Lebaran yang kini sudah nyaris punah. Buat orang terdekat merasakan perhatian dan perlakuan yang istimewa dengan menerima kartu Lebaran dari Anda. Sesuatu yang sudah jarang dilakukan di masa kini. Misi go green juga tetap bisa dipraktikan dengan memilih bahan kartu Lebaran yang eco friendly.
Selamat Lebaran, Selamat Kumpul Keluarga!
Baca Juga